Penyakit menular (PTM) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, salah satu PTM yang tinggi angka peningkatan kejadiannya adalah hipertensi. Kelompok ibu rumah tangga (IRT) merupakan kelompok yang rentan terhadap keluhan fisik, baik karena faktor fisiologis maupun karena penyakit. Angka kejadian penyakit tertinggi di kabupaten OKU adalah hipertensi, dengan kejadian terbesar pada kelompok jenis kelamin perempuan. Hipertensi pada IRT menimbulkan banyak masalah yaitu kesehatan fisik, psikologi, hubungan social, maupun hubungan lingkungan sehingga mengakibatkan turunnya kualitas hidup penderitanya. Penelitian ini menggunakan desian deskriptif analitik yang akan memberikan gambaran tingkat kualitas hidup pasien hipertensimenggunakan instrumen WHOQOL-BREF di wilayah binaan UPTD Puskesmas Sukaraya, OKU. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang IRT yang mengalami hipertensi dan sedang menjalani pengobatan di UPTD Puskesmas Sekarjaya, OKU. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik responden yang mengikuti penelitian didominasi oleh responden dengan jenis kalamin perempuan 60 orang (100%), usia terbanyak pada kelompok usia dewasa akhir sebanyak 20 orang (33,3%), dan waktu lamanya terdiagnosis hipertensi terbanyak < 1 tahun sebanyak 44 orang (73,3%). Kualitas hidup pasien hipertensi pada penelitian ini didapatkan responden dengan kualitas hidup sangat baik sebanyak 13 orang (21,67%), kualitas hidup baik sebanyak 23 orang (38,33%), dan kualitas hidup sedang sebanyak 24 orang (40%). Kualitas hidup responden dalam penelitian ini juga dikategorikan pada 4 (empat) dimensi. Kualitas hidup responden pada dimensi yang diukur terdapat kualitas rendah pada kategori dimensi fisik 17 orang (28,33%), dimensi hubungan social 6 orang (10%), dan dimensi hubungan lingkungan 4 orang (6,67%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas hidup pasien hipertensi berada pada kualitas sedang, terdapat kualitas rendah pada dimensi kesehatan fisik dan hubungan social yang cukup tinggi. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi landasan data untuk penelitian selanjutnya dalam menentukan intervensi yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien hipertensi.