To reach their full potential, children with special needs require special education and related services. One of educational services that are currently still a challenge is inclusive education services. Particularly in Indonesia, the implementation of inclusive schools has not gone well or in accordance with relevant theories and principles. Constraints were faced such as the limited number of special education teachers and infrastructure. This study aims to increase kindergarten teachers’ understanding of special needs and educational services for them, namely inclusive education. It is hoped that with adequate understanding, teachers can carry out inclusive education optimally. The study used an action research design with lecture methods, video screenings, discussions, and questions and answers. Evaluation using pre-test and post-test values tested using Wilcoxon. The significance level is 0.018 (p<0.05), indicating that there is a statistically significant difference between teachers’ comprehension before and after receiving psychoeducation. The result shows that psychoeducation can improve kindergarten teachers’ understanding of special needs and educational services for special needs students. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) membutuhkan pendidikan khusus dan pelayanan terkait, untuk mencapai potensinya secara maksimal. Salah satu layanan pendidikan yang saat ini masih merupakan suatu tantangan ialah layanan pendidikan inklusif. Pelaksanaan sekolah inklusif khususnya di Indonesia belum berjalan dengan optimal atau belum sesuai dengan konsep dan pedoman yang berlaku. Kendala yang dihadapi seperti terbatasnya guru berlatar belakang pendidikan luar biasa dan keterbatasan sarana prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru TK terkait ABK dan layanan pendidikan untuk ABK yaitu pendidikan inklusif. Sehingga diharapkan dengan pemahaman yang memadai guru dapat melaksanakan pendidikan inklusif dengan optimal. Penelitian menggunakan rancangan penelitian tindakan dengan metode ceramah, pemutaran video, diskusi, dan tanya jawab. Evaluasi menggunakan pre-test post-test kemudian diuji menggunakan uji Wilcoxon. Angka signifikansi adalah 0.018 (p<0.05) yang dapat diartikan terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman guru TK inklusi sebelum diberikan psikoedukasi dan setelah diberikan psikoedukasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikoedukasi dapat meningkatkan pemahaman terkait ABK dan layanan pendidikan bagi ABK pada guru TK inklusif.