Gaya Pop Art Sebagai Ide Dasar Perancangan Ulang Corporate Identity Dan Promosi Barberson Haircut

Abstract

Barberson Haircut merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa cukur rambut, berlokasi di Ceper, Klaten. Barberson Haircut belum memiliki corporate identity yang konsisten, sulit dikenali dan kurang menarik. Melalui pendekatan riset kualitatif dan swot analisis untuk mengetahui kekuatan yang diperlukan dalam perancangan identitas visual yang baru dengan tahapan perancangan identitas yang tepat. Perancangan ulang corporate identity dengan gaya pop art sebagai strategi kreatif visual agar konsumen lebih mengenal Barberson Haircut. Berdasarkan tahapan perancangan dan strategi kreatif perikalanan, hasil dari perancangan ini berupa logo, stationery set, merchandising, dan media promosi. Manfaat perancangan ini yaitu memberikan identitas baru untuk membedakan Barberson Haircut dengan barbershop lain, dan mengenalkan Barberson Haircut kepada audiens.Kata Kunci : corporate identity, barbershop, pop art, promosi

Analisa dan Pengembangan Visual Branding dengan Pendekatan R&D : Studi Kasus Barbershop

“…Selain itu, sebuah usaha juga memerlukan sebuah identitas yang akan menjadi pembeda dengan usaha sejenis . Sebuah perusahaan membutuhkan visual yang meliputi logo dan corporate identity agar dapat memiliki karakter di mata masyarakat (Suryawan & Handriyotopo, 2019).…”

“…Penelitian yang dilakukan oleh (Suryawan & Handriyotopo, 2019) adalah penelitian terapan yang melakukan perancangan ulang corporate identity dan melakukan promosi barberson haircut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis SWOT untuk dapat mengetahui strategi yang dibutuhkan dalam merancang identitas visual baru dengan tahap perancangan identitas yang sesuai.…”

“…Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis akan melakukan analisa dan pengembangan visual branding (Shofurotul & Puri, 2020) pada barbershop. Penulis akan menggunakan pendekatan R&D dalam melakukan analisa dan pengembangan serta melakukan observasi pada barbershop untuk menganalisa data SWOT yang dihadapi (Suryawan & Handriyotopo, 2019) dan (Agustin, 2021). Model pengembangan yang akan digunakan penulis dalam mengembangkan visual branding adalah dengan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluate) sesuai yang telah dilakukan dengan peneliti sebelumnya (Hendy & Deli, 2021).…”

“…Menurut (Suryawan & Handriyotopo, 2019) SWOT adalah sebuah tahap untuk menganalisis faktor luar dan dalam menjadi strategi dalam pengoptimalan usaha yang dapat menguntungkan. Dalam analisis faktor luar dan dalam akan ditentukan beberapa aspek yang menjadi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan yang menjadi ancaman (threats) sebuah perusahaan.…”

Muslim Tourist Perceived Value and Their Satisfaction

“…In addition, they sought certified Halal food or kitchens, as well as prayer spaces for Muslim use (Battour, 2018;Isa et al, 2018;Rodrigo & Turnbull, 2019). As European nations have entered the halal-related industry, inadequate research into the factors that influence the level of satisfaction among Muslim tourists is a major concern (Rodrigo & Turnbull, 2019;Suryawan, 2019). Halal-friendly services, including hotels and accommodation, continue to be a challenge for hospitality providers, particularly in many international destinations, in order to qualify as halal products and services (Vargas-Sánchez & Moral-Moral, 2019).…”