Penjelasan tentang berbagai perkataan Iblis yang menipu manusia telah diceritakan dalam Alkitab. Tulisan ini bermaksud menguraikan pandangan teologis perkataan Iblis yang menciptakan kebohongan yang mempengaruhi manusia. Diharapkan orang Kristen memiliki dasar pemahaman yang sesuai Alkitab sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh Iblis yang selalu menciptakan kebohongan dan pada akhirnya dapat berkata tidak terhadap bujuk rayuan atau perkataan Iblis dan keluar sebagai pemenang.
Artikel ini menggunakan metode kualitatif yaitu melakukan penelitian kepustakaan dengan menemukan sumber literatur yang tepat sehingga penulisan artikel ini sesuai dengan isi yang diharapkan. Sumber-sumber yang dimaksudkan adalah buku-buku dan artikel-artikel yang terkait dengan topik atau latar belakang masalah tersebut.
Permasalahan yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen yaitu Iblis menciptakan kebohongan yang mempengaruhi manusia sehingga dapat menerima dan mengikutinya tanpa menguji kebenarannya berdasarkan Alkitab. Manusia mudah dipengaruhi sebab perkataan Iblis, hal ini disebabkan beberapa hal antara lain: perkataan Iblis seolah-olah benar adanya, sikap orang Kristen yang mendua hati yang tanpa berpikir panjang mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan kebenarannya, hubungan manusia yang renggang dengan Allah memudahkan Iblis untuk melakukan pendekatan, menghasut dan akhirnya mengendalikan pikiran manusia dengan dengan berbagai tipu muslihat dan kebohongannya. Di sisi lain orang Kristen tidak memiliki kedekatan dengan Allah sehingga tidak mengerti kehendak-Nya dibandingkan dengan kebohongan Iblis, dampaknya lebih memilih perkataan Iblis. Harapan penulis yaitu orang Kristen memahami perkataan Iblis yang menciptakan kebohongan sehingga tidak tertipu. Selain itu, diharapkan tulisan ini memberi penjelasan yang lengkap tentang berbagai kebohongan yang diciptakan Iblis.