Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Allah Trinitas yang dijanjikan untuk hadir menyertai gereja sebagai pribadi yang melanjutkan karya Tuhan Yesus. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Dengan menggunakan metode analisis topikal atau tematik dengan pendekatan kualitatif pada teks-teks Alkitab, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Roh Kudus memberi orang percaya kehidupan yang baru. Termasuk dalam karya-Nya memberi kehidupan yang baru adalah kelahiran baru orang Roh Kudus, Roh Kudus mendiami orang percaya, baptisan Roh Kudus, pemeteraian oleh Roh Kudus, adopsi oleh Roh Kudus. Kedua, Roh Kudus membawa orang percaya kepada pengalaman kekudusan. Dalam hal ini Roh Kudus membebaskan orang percaya dari ikatan dosa, Roh Kudus menguduskan orang percaya, Roh Kudus memenuhkan orang percaya, dan Roh Kudus memimpin kepada seluruh kebenaran. Ketiga, Roh Kudus menguatkan orang percaya: Ia menjadi jaminan bagi orang percaya, Ia juga turut berdoa bagi orang percaya. Keempat, Roh Kudus memperlengkapi orang percaya: Ia memberikan karunia-karunia dan menjadikan orang percaya berbuah.
God wants someone who can keep, care, and maintain His people with full responsibility. In the context of today's Christians, this responsibility rests with the pastor. However, not all pastors meet the criteria of a good pastor, so it is necessary to examine how the criteria of a good pastor. This study aims to find out how a good pastor according to John 10: 1-18. With the exegetical method the researcher draws the following conclusions: First in spirituality a good pastor knows God properly based on the written revelation of God, namely the Bible. Second in terms of character, a good pastor is the person who is responsible for the tasks they carry. He is willing to sacrifice as a form of responsibility. Third, in terms of the relationship between the pastor and the congregation, a good pastor knows the congregation he is pastoring. Fourth, in terms of service, the pastor understands and carries out procedures correctly. Abstrak: Tuhan menghendaki adanya orang yang dapat menjaga, memedulikan, dan memelihara umat-Nya dengan penuh tanggung jawab. Dalam konteks umat Kristen masa kini, tanggung jawab ini ada pada gembala sidang. Namun demikian tidak semua gembala sidang memenuhi kriteria gembala yang baik, maka perlu diteliti bagaimanakah kriteria gembala yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gembala sidang yang baik menurut Yohanes 10:1-18. Dengan metode eksegesis peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:Pertama dalam kerohanian seorang gembala sidangyang baik mengenal Tuhan secara benar berdasarkan penyataan Allah yang tertulis, yaitu Alkitab.Kedua dalam hal karakter, gembala sidang yang baik adalah orang yang bertanggung jawab atas tugas yang diembannya. Ia rela berkorban sebagai wujud tanggung jawabnya.Ketigadalam hal relasi gembala sidang dengan warga jemaat, gembala sidang yang baik mengenal jemaat yang digembalakannya. Keempat dalam hal pelayanan, gembala sidang mengerti dan menjalankan prosedur secara benar.
The existence of Christians in this world cannot be separated from the community in which they are located. When someone is in the midst of a community with a different way of life, it is very possible for him to be similar to his surroundings. Whereas what God wants from the existence of Christians in the world is that they can become bright, not follow the flow around them. Paul once gave a special message to the Romans so that they would not be like this world but changed by renewal of mind. This study focuses on the study of the phrases ἀνακαινώσει τοῦ νοὸς (anakainosei tou noos) from Romans 12: 2, which literally means renewal of the mind. This study aims to find out what is meant by the renewal of the mind, why it is necessary to renew the mind, how the renewal of the mind occurs, and how it applies to the life of Christianity in the present. With the exegesis method, researchers try to find out the meaning of the phrase either through lexical studies or by paying attention to the background of letter writing. Having found the meaning and relation to the context of the phrase, its application is made for Christian life today. The conclusions of this research are as follows: First, the renewal of the mind in Romans 12: 2 is a renewal of one's awareness of the truth which builds understanding of the true meaning of life. Second, followers of Christ need to experience a renewal of the mind because the mind will play a role in determining its life, namely in creating or setting its standard of living. Third, renewal of the mind is a process that occurs continuously every day through the Word of God which is done by the Holy Spirit, so that by this process Christians will understand the will of God, that is what is good, that is pleasing to God and perfectAbstrakKeberadaan umat Kristen di dunia ini tidak dapat dipisahkan dari lingungan masyarakat di mana mereka berada. Ketika seseorang berada di tengah masyarakat dengan cara hidup yang berbeda, sangat mungkin baginya untuk menjadi serupa dengan sekitarnya. Padahal yang dikehendaki Tuhan dari keberadaan umat Kristen di dunia adalah agar mereka bisa menjadi terang, bukan mengikuti arus sekitarnya. Paulus pernah berpesan secara khusus kepada jemaat Roma agar mereka tidak menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubah oleh pembaharuan pikiran. Penelitian ini memusatkan kajian kada frasa ἀνακαινώσει τοῦ νοὸς (anakainosei tou noos) dari surat Roma 12:2, yang secara literal berarti pembaharuan pikiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembaharuan pikiran, mengapa perlu pembaharuan pikiran, bagaimana terjadinya pembaharuan pikiran, serta bagaimana penerapannya bagi kehidupan kekristenan pada masa sekarang. Dengan metode eksegesis, peneliti mencoba menemukan makna dari frasa tersebut baik melalui studi leksikal maupun dengan memperhatikan latar belakang penulisan surat. Setelah ditemukan makna dan kaitannya dengan konteks dari frasa tersebut, dibuat penerapannya bagi kehidupan kekristenan sekarang ini. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, pembaharuan pikiran dalam Roma 12:2 adalah pembaharuan kesadaran seseorang terhadap kebenaran sehingga terbangun pemahaman akan makna hidup yang benar. Kedua, pengikut Kristus perlu mengalami pembaharuan pikiran karena pikiran akan sangat berperan dalam menentukan kehidupannya, yaitu dalam menciptakan atau menetapkan standar hidupnya. Ketiga, pembaharuan pikiran adalah proses yang terjadi terus menerus setiap hari melalui Firman Tuhan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, sehingga dengan proses ini orang Kristen akan mengerti kehendak Allah yaitu apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan sempurna.
Christian faith recognizes the existence of the Holy Spirit as the divine person promised by Jesus. But not all Christians experience the involvement of the Holy Spirit in their lives. Whereas a person who is led by the Holy Spirit will experience spiritual growth, so that he lives according to God's truth and his life bears witness. This study aims to answer the question, what is the role of the Holy Spirit in the lives of believers in leading to all truth? This research is a library research using descriptive analysis method, with the Bible as the main source and support of reliable literature. The conclusion of this research is, first, the Holy Spirit makes the person he leads free from sin and intimidation from the evil one. Second, the Holy Spirit gives wisdom and understanding to know Jesus and live it at every step of the life journey. Third, the Holy Spirit leads to the whole truth of God, so that the person he guides avoids deception.
The baptism of the Holy Spirit and filled with the Holy Spirit is a general term among Pentecostal and Charismatic Churches. However, these two things are sometimes questioned among mainline churches, especially with regard to the outward signs that accompany the event of the baptism of the Holy Spirit.To answer this question a biblical analysis is needed. This biblical analysis includes definitions in the original Greek, inventorying how they happened and written in the Bible, and then inductively drawn the conclusion of the baptism of the Holy Spirit and filled with the Holy Spirit.The baptism of the Holy Spirit has two meanings: first, a person is baptized by the Holy Spirit into the body of Christ to become part of the body of Christ (1 Cor 12: 12-13); the second, a person baptized by the Lord Jesus into the Holy Spirit so that he is under the control of the Holy Spirit (Mk 1: 8).Full of the Holy Spirit is a state in which the Holy Spirit overwhelms or controls all aspects of the believer's life so that what he does as the Holy Spirit des.Key Words: Baptism of The Holy Spirit, Holy Spirit, GlossolaliaAbstrakBaptisan Roh Kudus dan penuh dengan Roh Kudus adalah istilah umum di kalangan Gereja-gereja Pentakosta dan Karismatik. Namun demikian kedua hal ini kadang-kadang dipertanyakan di kalangan gereja-gereja arus utama, khususnya sehubungan dengan tanda-tanda lahiriah yang menyertai peristiwa baptisan Roh Kudus.Untuk menjawab pertanyaan ini perlu dilakukan analisis biblikal. Analisis biblikal ini meliputi definisi dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani, menginventarisasi bagaimana hal-hal tersebut terjadi dan dituliskan di dalam Alkitab, lalu secara induktif ditarik kesimpulan mengenai baptisan Roh Kudus dan penuh dengan Roh Kudus.Baptisan Roh Kudus memiliki dua pengertian: yang pertama, seseorang dibaptis oleh Roh Kudus ke dalam tubuh Kristus sehingga menjadi bagian dari tubuh Kristus (1 Kor. 12:12 -13); yang kedua, sesorang dibaptis oleh Tuhan Yesus ke dalam Roh Kudus sehingga ia berada dalam penguasaan Roh Kudus (Mrk 1:8).Penuh dengan Roh Kudus adalah keadaan di mana Roh Kudus menguasai atau mengendalikan seluruh segi kehidupan orang percaya tersebut sehingga apa yang dilakukan seperti apa yang Roh Kudus mau.Kata-kata kunci: baptisan Roh, kepenuhan Roh, Roh Kudus, glossolalia, bahasa roh
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.