Giant ameloblastomas: clinico-pathological review of implications of tumor growth rate

Abstract

Introduction: Limited number of publications describe the influence of tumor growth rate on clinicopathologic features of giant (extreme or gigantic) forms of ameloblastoma (GA). This paper explores the relationship between these two factors. Objectives: To determine the relationship between tumor growth rate of GA and clinico-pathologic factors such as age, gender and histopathologic subtype. Material and methods: GA cases were selected from the published literature based on the criteria described by Kanoi et al., availability of clinical data, such as age and gender of patient, duration of lesion, and three-dimensional size (volume) of specimen after surgical resection. Data collected were used to calculate individual tumor growth rate using modified formula of Merhara et al. Clinico-pathological features and calculated tumor growth rates were compared with other publications. Results: In total, 18 reviewed patients were included into this study, from sixteen publications with 17 patients who fitted the selection criteria and one case of GA from our center. There was gender balance (male : female ratio, 1 : 1), with age ranging 19-73 years (mean, 44.2 ± 15.6 years). Mean age of patients with GA was much higher than in non-GA cases, with statistically significant difference (p = 0.02). There was mild positive correlation (r = 0.219) between surgical volume and duration of tumor, but it was not statistically significant (p = 0.382). Mean specific growth rate was 85% ± 40.1%/year (range, 19.9-170%/year). Comparison of SGR with other clinico-pathological parameters of GA revealed no statistical significance. Conclusions: GA occurred at a higher mean age than other forms, and the mean tumor growth rate was 85% per year. This had no statistical relationship to clinico-pathological characteristics studied.

Penatalaksanaan ameloblastoma acanthomatous mixed with follicular seukuran bola basket - 15 tahun tanpa perawatan : Laporan kasus

“…Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan juga data bahwa jumlah varian hybrid ameloblastoma desmoplastic, acanthomatous dan follicular tergolong cukup jarang dengan angka 4,08% dari keseluruhan sampel. 17,18 Gambaran radiografis varian hybrid tampak seperti lesi radiolusen dan radiopak campuran dengan batas tidak teratur mirip dengan pola radiologis umum yang diamati pada varian desmoplastik atau lesi fibro osseous maupun tumor ganas karena karakter infiltratifnya. 8,9 Sementara beberapa kasus hybrid menunjukkan pola radiolusen multilokular, yang mirip dengan ameloblastoma konvensional.…”

“…8,9 Sementara beberapa kasus hybrid menunjukkan pola radiolusen multilokular, yang mirip dengan ameloblastoma konvensional. 17 Hingga saat ini karakteristik dan prognosis varian hybrid masih diteliti lebih lanjut, rencana perawatan yang tepat untuk ameloblastoma hybrid sejauh ini belum dapat dipastikan sepenuhnya. 3,17 Berdasarkan ketentuan saat ini, WHO 2 merekomendasikan untuk menerapkan modalitas pengobatan yang sama seperti untuk ameloblastoma solid yakni terapi bedah complete resection, karena rekurensi yang cukup tinggi pada tindakan enukleasi atau kuretase, meskipun demikian lesi dengan ukuran yang kecil dapat dilakukan enukleasi secara in toto.…”

“…17 Hingga saat ini karakteristik dan prognosis varian hybrid masih diteliti lebih lanjut, rencana perawatan yang tepat untuk ameloblastoma hybrid sejauh ini belum dapat dipastikan sepenuhnya. 3,17 Berdasarkan ketentuan saat ini, WHO 2 merekomendasikan untuk menerapkan modalitas pengobatan yang sama seperti untuk ameloblastoma solid yakni terapi bedah complete resection, karena rekurensi yang cukup tinggi pada tindakan enukleasi atau kuretase, meskipun demikian lesi dengan ukuran yang kecil dapat dilakukan enukleasi secara in toto. 19,18 Dalam kasus ini, terapi definitif dengan eksisi luas, hemimandibulektomi dan penutupan defek primer dilakukan untuk mengambil masa tumor secara keseluruhan dan menurunkan resiko rekurensi.…”