Kinerja merupakan suatu proses manajemen yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan korporasi dapat bertemu. Ukuran dari kinerja perusahaan sangatlah bermacam-macam dan berbeda-beda dari satu industri ke industri lainnya tergantung pada aktivitas pokok perusahaan seperti produksi, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, jasa dan banyak lagi kegiatan usaha lainnya. Pada penelitian ini, jenis industri yang akan diteliti bergerak di bidang jasa perbankan. Kinerja keuangan adalah salah satu tolak ukur dalam menilai suatu bank dan kondisi keuangan yang bagus cenderung menarik perhatian investor. Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja bank karena dapat menunjukkan posisi keuangan dan juga indikator kinerja. Berdasarkan data kinerja dan rasio keuangan perbankan nasional pada tahun 2013 – 2017, dapat dilihat bahwa tren kinerja perbankan cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Salah satu penyebab turunnya kinerja dan rasio keuangan adalah penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang kurang baik. Permasalahan mengenai kinerja perbankan selaras dengan data statistik GCG yang dikeluarkan oleh LPPI pada tahun 2018, dimana rata-rata peringkat GCG untuk Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) 1 dan 2 berada di atas standar standar industri perbankan. Selama ini, penerapan GCG dilakukan pada tingkat corporate dan kurang optimalnya implementasi GCG yang dilakukan di tingkat unit bisnis maupun tingkat operasional / fungsional. Pemodelan dari kerangka penelitian dirancang dengan menggunakan model persamaan struktural atau Structural Equation Model (SEM) yang merupakan pendekatan terintegrasi antara Analisis Faktor, Model Struktural dan Path Analysis. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada industri perbankan di Indonesia, maka kerangka pemikiran penelitian yang akan ditelaah adalah mengetahui gambaran keberlanjutan kinerja pada industri perbankan di Indonesia yang merupakan dampak dari penerapan GCG yang didukung oleh budaya perusahaan.