INTISARIPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bungkil kelapa sawit yang difermentasi menggunakan isolat selulolitik dari belalang terhadap penampilan produksi puyuh jantan. Sebanyak 210 ekor puyuh jantan berumur 14 hari, dibagi dalam 7 perlakuan yang setiap perlakuannya terdiri dari 3 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 10 ekor puyuh. Kelompok perlakuannya yaitu: kelompok tanpa pemberian bungkil inti kelapa sawit (kontrol; K), kelompok perlakuan dengan pemberian bungkil inti kelapa sawit (BIKS) sebanyak 10, 20, dan 30% dari total ransum, serta kelompok dengan pemberian bungkil inti kelapa sawit fermentasi (BIKSF) sebanyak 10, 20, dan 30% dari total ransum. Pengambilan data dilakukan setiap minggu. Parameter yang diamati adalah berat badan akhir, persentase karkas, konsumsi pakan, dan konversi pakan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Searah dan apabila hasilnya berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan's New Multiple Range Test. Hasil analisis variansi menunjukkan pemberian bungkil inti kelapa sawit segar dan fermentasi tidak mempengaruhi berat badan akhir dan persentase karkas. Hasil pengukuran berat badan akhir secara berturut-turut adalah 123,55; 122,34; 118,35; 122,24; 119,24; 124,72; dan 121,95 g/ekor/35hari, persentase karkas secara berturut-turut adalah 65,35; 64,68; 64,87; 65,20; 66,57; 65,36; dan 64,87%. Puyuh yang mendapatkan penambahan bungkil inti kelapa sawit fermentasi mengkonsumsi pakan lebih banyak (P<0,05) dibandingkan puyuh yang mendapatkan pakan kontrol maupun pakan dengan suplementasi 10% BIKSF. Konversi pakan puyuh yang mendapatkan perlakuan pakan 10% BIKSF sama dengan konversi pakan kelompok kontrol, sedangkan puyuh dengan pakan perlakuan yang lain memiliki konversi pakan yang lebih tinggi (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penambahan pakan bungkil kelapa sawit maupun bungkil kelapa sawit yang difermentasi dengan isolate selulolitik belalang justru merugikan karena tidak mempengaruhi konversi pakan, namun justru menaikkan konsumsi pakan.(Kata kunci: Bungkil inti kelapa sawit, Fermentasi, Penampilan produksi, Puyuh) 123.55, 122.34, 118.35, 122.24, 119.24, 124.72 and 121.95 g/head/35 day, carcass percentation were 65.35, 64.68, 64.87, 65.20, 66.57, 65.36, and 64.87%. However, Japanese quails that given fermented palm kernel cake had higher feed consumption and conversion ratio, except for the birds with 10% BIKSF. It might be concluded that the additions of BIKSF in diet did not give beneficial effects on the performance of Japanese quail.
ABSTRACT
This research was conducted to examine the effects of fresh and fermented palm kernel cake (BIKS) supplementation in the diets