2017
DOI: 10.29244/jmf.8.2.175-186
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

HANG-IN RATIO GILLNET DASAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KARAKTERISTIK HASIL TANGKAPAN LOBSTER (Panulirus SPP.) DI PALABUHANRATU JAWA BARAT (Hang-in Ratio Effect of Bottom Gillnet on Characteristic of Lobster (Panulirus spp.) in the Palabuhanratu, West Java)

Abstract: Hang-in ratio (HR) will determine the characteristics of lobster caught by bottom gillnet, e.g number, size (weight and length) and quality. Higher hang-in ratio means ABSTRAKPenggunaan hang-in ratio (HR) akan berpengaruh terhadap karakteristik hasil tangkapan lobster yang ditangkap dengan jaring insang dasar, seperti: jumlah, berat, panjang dan kualitas (kelengkapan tubuh). Penggunaan hang-in ratio yang besar akan meningkatkan penggunaan bahan atau mata jaring persatuan panjang dalam pembuatan satu unit jarin… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 6 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…29303/jp.v14i2.811 Hafinuddin et al, (2024) Lobster fishing is carried out in 3 stages, namely lowering the net (setting) in the afternoon, immersing in the evening and pulling the net (hauling) in the morning. According to Khikmawati et al, (2017) in their research, they explained that lobster fishing is usually carried out by installing fishing gear in the afternoon, after that soaking overnight and then removing the fishing gear in the morning. After the fishing gear is lifted and the catch is taken, the fishing gear is placed back in the water.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…29303/jp.v14i2.811 Hafinuddin et al, (2024) Lobster fishing is carried out in 3 stages, namely lowering the net (setting) in the afternoon, immersing in the evening and pulling the net (hauling) in the morning. According to Khikmawati et al, (2017) in their research, they explained that lobster fishing is usually carried out by installing fishing gear in the afternoon, after that soaking overnight and then removing the fishing gear in the morning. After the fishing gear is lifted and the catch is taken, the fishing gear is placed back in the water.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Khusus dalam penangkapan lobster, nelayan menggunakan jaring insang dasar dan trammel net. Jaring insang dasar ini lebih dikenal oleh nelayan Palabuhanratu dengan nama jaring blo'on (Khikmawati et al 2017). Pemilihan alat/teknologi penangkapan ini berkaitan erat dengan karakteristik habitat lobster yang terdapat di dasar perairan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil kajian dari Aminah S (2015) menyatakan bahwa pengoperasian alat tangkap jaring insang millnenium di Desa Tabanio pada proses immersing didiamkan selama ± 6 jam, penelitian dari Mardiansyah et al (2015) menyatakan bahwa perbedaan lama perendaman berpengaruh terhadap jumlah tangkapan dan berat tangkapan ikan kembung yaitu yang terbaik adalah lama perendaman 3 jam pada jaring koncong (encircling gillnet) dan kajian lain yang dilakukan oleh Khikmawati LT et al (2017) dengan metode pengoperasian alat tangkap gillnet dasar sesuai dengan yang biasa dilakukan oleh nelayan pada sore hari (Pukul 17.00 WIB) dan proses pengangkatan alat dilakukan pada pagi harinya pukul (05.00 WIB) sehingga lama perendaman jaring adalah 12 jam. Dari beberapa kajian tersebut, jika dibandingkan terhadap uji coba dengan menggunakan alat pemanggil ikan "Piknet" yang digunakan pada alat tangkap jaring insang dapat dinyatakan lebih cepat merespon ikan dilihat dari perolehan rata-rata jumlah hasil tangkapan yang dihasilkan dengan lama operasi penangkapan yang relatif lebih singkat waktunya, dimana jaring terendam di perairan selama 30 menit (Gambar 5).…”
Section: Uji Coba Alat Pemanggil Ikan Jaring Insang "Piknet" DI Perairanunclassified