Pencemaran udara dalam ruang merupakan suatu keadaan adanya polutan yang konsentrasinya dapat berisiko menimbulkan gangguan kesehatan manusia. Salah satu jenis pencemar udara yang berdampak pada kesehatan adalah particulate matter (PM) karena bersifat respirable yang memicu terjadinya gangguan pernapasan. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab berpengaruhnya konsentrasi partikulat di dalam ruangan yang dilakukan penghuni apartemen, salah satunya adalah faktor dari luar ruangan seperti pengaruh dari aktivitas transportasi. Fitoremediasi merupakan salah satu solusi untuk mereduksi partikulat yang berlebih. Sehingga tujuan yang ingin dicapai dari perencanaan ini adalah untuk mengidentifikasi pajanan partikulat di dalam ruangan apartemen, menginventarisasi tanaman hias yang sesuai dalam fitoremediasi udara indoor, serta merencanakan kebutuhan tanaman hiasnya. Pengukuran konsentrasi partikulat dilakukan di dalam ruangan apartemen pada 3 lokasi unit yang sudah ditentukan. Pemilihan ruangan apartemen dengan memperhatikan jarak dari ruangan ke lahan parkir sebagai pembandingnya. Setelah dilakukan pengukuran partikulat, 3 dari 3 unit untuk pengukuran konsentrasi PM2,5 menunjukkan hasil di atas baku mutu menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 1077 Tahun 2011. Sedangkan untuk pengukuran PM10, hanya 1 dari 3 unit yang hasil pengukurannya berada di atas baku mutu. Karena memiliki beberapa kelebihan, maka untuk mereduksi konsentrasi partikulat di dalam ruangan, digunakan metode fitoremediasi dengan menggunakan tanaman hias. Fitoremediasi sendiri merupakan metode untuk membersihkan maupun mengontrol kontaminan dengan menggunakan tumbuhan. Kebutuhan tanaman hias dalam ruangan direncanakan dengan memperhatikan tingkat reduksi tanaman supaya konsentrasi partikulat tidak melebihi baku mutunya dan dihitung dengan metode pendekatan. Pada unit A dan B, direncanakan 3 tanaman hias, sedangkan untuk unit C hanya membutuhkan 2 tanaman hias untuk mereduksi PM2,5 dan PM10.