2017
DOI: 10.26576/profesi.155
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dan Hipertensi Pada Lansia

Abstract: AbstrakAktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal tekanan (tekanan sistol diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg) (Murwani, 2011 :81 (Muwarni, 2011: 81 Abstract Physical activity is every body movement of musculoskeletal system that needs energy. Hypertension is condition where systole and diastole pressure is more than nor… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
4
0
21

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 27 publications
(25 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
21
Order By: Relevance
“…Dilihat dari tekanan darah diastolenya, dari 90 lansia yang termasuk kategori hipertensi ringan, ada 41 lansia (45,6 %) dan hipertensi sedang 48 lansia (53,3%). Pada penderita hipertensi, cek tekanan darah secara rutin perlu dilakukan agar dapat memanajemen kesehatan sehingga tubuh berfungsi dengan baik (Iswahyuni 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dilihat dari tekanan darah diastolenya, dari 90 lansia yang termasuk kategori hipertensi ringan, ada 41 lansia (45,6 %) dan hipertensi sedang 48 lansia (53,3%). Pada penderita hipertensi, cek tekanan darah secara rutin perlu dilakukan agar dapat memanajemen kesehatan sehingga tubuh berfungsi dengan baik (Iswahyuni 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hipertensi adalah penyakit tekanan darah yang tinggi dan menetap dengan keadaan dimana tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg dalam pengukuran berulang [1] [5]. Penyakit hipertensi dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular dengan adanya peningkatan sistolik sekitar 20 mmHg dan peningkatan diastlolik 10 mmHg [6]. Pencegahan yang dapat dilakukan yakni mengatur pola makan, hidup sehat, kurangi berat badan, tidak mengkonsumsi daging, menghindari alkohol dan juga stres [7].…”
Section: Gambar 2 Grafik Hasil Pemeriksaan Tekanan Darahunclassified
“…Beberapa penelitian menemukan hubungan beberapa faktor resiko penyebab dengan kejadian hipertensi pada lansia yaitu aktifitas fisik yang rendah meningkatkan resiko hipertensi pada lansia, asupan lemak dan natrium yang tinggi, merokok, kurang olahraga dan kualitas tidur lansia yang rendah (Amanda et al, 2016;Iswahyuni, 2017;Mahmudah et al, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified