2019
DOI: 10.35451/jkg.v1i2.110
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Antara Konsumsi Minuman Berkafein Dengan Pola Tidur Pada Mahasiswa Teknik

Abstract: Caffeine in low doses is able to provide positive and negative effects on a person's body. The main pharmacological effects of caffeine is adenosine receptor antagonist that may affect the functioning of the central nervous system and can interfere with sleep quality and will affect sleep patterns, sleep should be important to maintain physical health, mental and emotional. This study aims to determine the relationship between the consumption of caffeine on sleep patterns. This research use analytical method w… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
5

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 1 publication
0
2
0
5
Order By: Relevance
“…Durasi tidur optimal setiap orang berbeda-beda, menurut National Sleep Foundation (NSF) tahun 2014, waktu yang diperlukan bayi usia 0 hingga 3 bulan yaitu sekitar 14 hingga 17 jam dan balita usia 1 hingga 2 tahun sekitar 11 hingga 14 jam. 9 hingga 11 jam untuk anak usia 6 hingga 13 tahun, 8 hingga 10 jam untuk remaja berusia 14 hingga 17 tahun, 7 hingga 9 jam untuk remaja berusia 18 hingga 25 tahun, 7 hingga 8 jam untuk lansia berusia 65 tahun ke atas untuk memenuhi waktu tidur optimal mereka (3). Gangguan yang terjadi dalam sistem tubuh seperti permasalahan metabolisme hingga permasalahan pada psikologis seseorang, dapat terjadi salah satunya karena kebutuhan waktu tidur yang tidak tercukupi dengan baik atau kualitas tidur yang tidak baik (1).…”
Section: Aunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Durasi tidur optimal setiap orang berbeda-beda, menurut National Sleep Foundation (NSF) tahun 2014, waktu yang diperlukan bayi usia 0 hingga 3 bulan yaitu sekitar 14 hingga 17 jam dan balita usia 1 hingga 2 tahun sekitar 11 hingga 14 jam. 9 hingga 11 jam untuk anak usia 6 hingga 13 tahun, 8 hingga 10 jam untuk remaja berusia 14 hingga 17 tahun, 7 hingga 9 jam untuk remaja berusia 18 hingga 25 tahun, 7 hingga 8 jam untuk lansia berusia 65 tahun ke atas untuk memenuhi waktu tidur optimal mereka (3). Gangguan yang terjadi dalam sistem tubuh seperti permasalahan metabolisme hingga permasalahan pada psikologis seseorang, dapat terjadi salah satunya karena kebutuhan waktu tidur yang tidak tercukupi dengan baik atau kualitas tidur yang tidak baik (1).…”
Section: Aunclassified
“…Berdasarkan data epidemiologi, diperkirakan setiap tahun terdapat sekitar 25-50% dari kalangan remaja dan dewasa yang memiliki gangguan terkait penurunan kualitas tidur (3). Kualitas tidur ini dapat dinilai dengan evaluasi subjektif dengan kuesioner atau wawancara.…”
Section: Aunclassified
“…Selain itu minuman yang mengandung kafein memiliki pengaruh terhadap tidur dengan berikatan dengan reseptor adenosin akan menimbulkan pelepasan norepinephrine akibat blockade adenosin 1(A1) dan peningkatan aktivitas dopaminergik akibat blokade reseptor adenosin A2a yang pada akhirnya memberikan dampak simultan. (21,22) Durasi tidur yang semakin pendek, waktu tidur yang terlambat , serta gangguan tidur lainnya disebutkan dalam penelitian Istqomah et al berkaitan erat dengan screen time. Berlebihannya screen time berakibat pada gangguan tidur seperti durasi tidur yang memendek.…”
Section: Cunclassified
“…Sleep quality research uses a valid and reliable Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire which can distinguish between good sleep quality and poor sleep quality in a person (Oktaria, 2019). The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) was developed by Buysse in 1988 to provide a standardized and easy-to-use index for clinicians and patients to measure sleep quality (Hinz et al, 2017).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%