Latar Belakang: Pola pemberian MPASI berpengaruh pada pertumbuhan bayi dan anak. Pemberian MPASI yang tidak tepat akan menyebabkan berat badan kurang pada bayi.Tujuan : Untuk menganalisis perbedaan pola pemberian MPASI antara bayi berat badan kurang dengan berat badan normal usia 6 – 12 bulan.Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan di Kota Semarang. Subjek terdiri dari 28 subjek berat badan kurang dan 28 subjek berat badan normal yang diambil dengan metode purposive sampling. Variabel yang diteliti yaitu pola pemberian MPASI, tingkat kecukupan zat gizi, dan status gizi BB/U. Data karakterisik subjek dan pola pemberian MPASI meliputi waktu pemberian MPASI pertama, riwayat ASI eksklusif, riwayat ASI saat ini, jenis, frekuensi, porsi pemberian MPASI, dan responsive feeding didapatkan dari wawancara menggunakan kuesioner. Data tingkat kecukupan zat gizi didapatkan dari kuesioner food recall 3x24 jam. Berat badan kurang ditentukan dengan perhitungan Z-score BB/U -3 s/d <-2 SD, sedangkan berat badan normal ditentukan dengan Z-score BB/U -2 s/d +2 SD. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square, Independent T-Test dan Mann Whitney-Test.Hasil: Terdapat perbedaan porsi pemberian MPASI, tingkat kecukupan energi, karbohidrat, dan lemak pada kelompok bayi berat badan kurang dan normal (p=0,001; p=0,013; p=0,036; p=0,021). Tidak terdapat perbedaan tingkat kecukupan protein, riwayat ASI eksklusif, riwayat ASI saat ini, waktu pemberian MPASI pertama, jenis, frekuensi pemberian MPASI, dan responsive feeding pada kelompok bayi berat badan kurang dan normal (p>0,05). Simpulan: Terdapat perbedaan porsi MPASI, tingkat kecukupan energi, karbohidrat dan lemak antara bayi berat badan kurang dan berat badan normal usia 6-12 bulan. Tidak terdapat perbedaan riwayat ASI eksklusif, riwayat ASI saat ini, waktu pemberian MPASI pertama, jenis, frekuensi pemberian MPASI, responsive feeding, dan tingkat kecukupan protein antara bayi berat badan kurang dan berat badan normal usia 6-12 bulan.