2021
DOI: 10.33085/jdg.v3i2.4744
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Berat Badan Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri di Kabupaten Boyolali

Abstract: Latar Belakang; Masalah kesehatan global yang masih cukup tinggi pada remaja putri yaitu Anemia. Beberapa faktor penyebab anemia adalah usia menarche, obesitas, serta kurangnya asupan zat besi. Remaja putri yang memiliki berat badan lebih mengalami anemia karena penimbunan lemak di dalam jaringan adipose yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kadar hepsidin sehingga mengganggu absorbsi besi di dalam tubuh. Tujuan; Menganalisis hubungan berat badan dengan kejadian anemia pada remaja putri di Kabupaten Boyol… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 4 publications
0
2
0
3
Order By: Relevance
“…Anemia pada remaja dapat menimbulkan ke tidak normalan pada berat badan, remaja dengan anemia cenderung memiliki berat badan berlebih (obesitas) (Sandy et al, 2021). Informasi yang di berikan melalui pendidikan kesehatan sangat diperlukan agar remaja dapat mencegah anemia, karena telah mampu memilih makanan dengan gizi seimbang dan zat besi untuk di konsumsi (Khobibah et al, 2021).…”
Section: Metode Pengabdianunclassified
“…Anemia pada remaja dapat menimbulkan ke tidak normalan pada berat badan, remaja dengan anemia cenderung memiliki berat badan berlebih (obesitas) (Sandy et al, 2021). Informasi yang di berikan melalui pendidikan kesehatan sangat diperlukan agar remaja dapat mencegah anemia, karena telah mampu memilih makanan dengan gizi seimbang dan zat besi untuk di konsumsi (Khobibah et al, 2021).…”
Section: Metode Pengabdianunclassified
“…Obesitas dapat memberika resiko lebih besar seseorang terkena penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit diabetes, jantung, kanker, dan stroke yang berpotensi terjadinya kematian (Anitasari, 2018). Remaja akan memiliki resiko lebih besar mengalami kelebihan berat badan ketika dewasa ketika pada usia remaja mengalami kelebihan berat badan dan juga pada remaja putri obesitas memiliki resiko 6 kali lebih besar terkena anemia (Sandy et al, 2021). Berdasarkan hasil laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi status gizi remaja gemuk pada usia 13-18 tahun sebesar 18,4% pada laki-laki dan 23,1% pada perempuan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Indonesia is a country with a high incidence of anemia, over 20%. 4 Based on Basic Health Research data for 2007, 2013, and 2018, there was an increasing trend in the prevalence of anemia among adolescents. In 2018, he 32% of young people in Indonesia suffered from anemia.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%