2020
DOI: 10.55313/ojs.v7i2.63
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pengobatan Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Widodaren Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi

Abstract: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menimbulkan kematian apabila tidak segera dilakukan pengobatan dengan cepat dan tepat. Angka kejadian hipertensi mengalami peningkatan yang cukup besar di Indonesia yaitu sebanyak 658 ribu jiwa. Komplikasi yang dapat terjadi karena adanya hipertensi seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal. Pengobatan hipertensi yang lama memerlukan biaya yang tinggi sehingga perlu adanya upaya dalam mematuhi pengobatan. Kepatuhan pengoba… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Hal ini sejalan dengan penelitian (Puspitasari et al, 2021) bahwa terdapat efek antara dukungan keluarga, motivasi terapi, dan peran tenaga kesehatan terhadap ketaatan minum obat pada penderita hipertensi di Indonesia. Motivasi yang muncul adalah suatu bentuk keinginan seseorang untuk melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhannya (Fitriyana & Muhlisin, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal ini sejalan dengan penelitian (Puspitasari et al, 2021) bahwa terdapat efek antara dukungan keluarga, motivasi terapi, dan peran tenaga kesehatan terhadap ketaatan minum obat pada penderita hipertensi di Indonesia. Motivasi yang muncul adalah suatu bentuk keinginan seseorang untuk melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhannya (Fitriyana & Muhlisin, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh penderita hipertensi dengan motivasi yang baik mempunyai perilaku patuh minum obat yang tinggi sebesar 65 responden (79,3%). Hal ini dikarenakan responden menganggap minum obat merupakan cara dalam memenuhi kebutuhan (Fitriyana & Muhlisin, 2021). Pada saat dilapangan, penderita hipertensi juga banyak yang mengatakan bahwa minum obat secara rutin dapat mengurangi resiko kekambuhan dan komplikasi.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hingga penelitian ini dilaksanakan, keyakinan keluarga sudah sangat membantu dalam proses penyembuhan pasien serta mencegah proses penularan pada keluarga. Keluarga penderita kusta juga telah mengupayakan menjaga kepercayaan diri pasien bahwa dengan rutin berobat dan mentaati saran tenaga kesehatan maka penderita akan segera sembuh dari penyakitnya (Diliyana, 2019). Keluarga penderita kusta di Puskesmas Pragaan yang memiliki efikasi diri tinggi berperan aktif membantu penderita kusta dalam proses penyembuhan dan pencegahan penyebaran kusta.…”
Section: Hubungan Self Efficacy Keluarga Dengan Perilaku Keluarga Dal...unclassified
“…Untuk menentukan skor akhir perhitungan pada kuesioner dukungan keluarga ditentukan dengan cara menjumlahkan setiap skor pada item pertanyaan nomor 1 sampai nomor 16 yang telah diisi oleh responden yang kemudian dicocokkan dengan klasifikasi dukungan keluarga yaitu skor 16-24 dengan kategori dukungan keluarga kurang, dan skor 25-32 dengan kategori dukungan keluarga baik. Sedangkan Untuk mengukur variabel kepatuhan minum obat telah menggunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) yang dikembangkan oleh Morsky pada tahun 2008 yang kemudian telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia olehMulyasari (2016) dengan nilai cronbach's alpha 0.795. Kuesioner kepatuhan minum obat terdiri dari 8 item pertanyaan yang terdiri dari 7 pertanyaan dengan skala guttman dan 1 pertanyaan dengan skala likert dimana ada 6 pertanyaan yang bersifat unfavourable yang setiap jawaban "ya" diberikan nilai 0 sedangkan untuk jawaban "tidak" diberikan skor 1.…”
unclassified