Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit tular vektor yang terkenal di Indonesia dengan tingkat endemisitas yang tinggi. Strategi dengan metode berbasis pemberdayaan serta melibatkan masyarakat secara berkelanjutan, merupakan cara efektif untuk mengendalikan DBD. Pemahaman masyarakat tentang kejadian DBD, perilaku cara menanganinya dan pencegahan kontak dengan vektor DBD serta faktor lingkungan antara lain perilaku menggantung pakaian, ketersediaan tutup pada kontainer, serta ketersediaan kawat kassa memberikan pengaruh signifikan dalam pengendalian DBD. Hasil pre survey awal di Puskesmas Panongan Kabupaten Tangerang didapatkan informasi masih terbatasnya masyarakat lokal memahami faktor -faktor tersebut.Tujuan : Mengetahui pengaruh pengetahuan, perilaku (memakai lotion anti nyamuk, memakai kelambu) dan faktor lingkungan ( Menggantung pakaian, ketersediaan kawat kassa, dan Ketersediaan tutup kontainer) terhadap kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Panongan,Kabupaten Tangerang, Banten.Metode : Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif obsevasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel penelitian 80 responden penelitian dengan pengambilan sampel menggunakan cluster sampling, yang terdiri dari dua kelompok desa yaitu Desa Mekar Bakti dan Desa Ciakar. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner dan lembar observasi.Hasil penelitian : Karakteristik responden penelitian, dari 80 orang, mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 54 orang (67,5%), berusia 21-30 tahun sebanyak 32 orang (40%), memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta 44 orang (55%), dengan lulusan SMA sebanyak 52 orang (62%). Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang DBD di wilayah Puskesmas Panongan Kabupaten Tangerang sebanyak 59 orang (73,75%), perilaku baik memakai lotion anti nyamuk sebanyak 41 orang (51.3%), perilaku pemakaian kelambu baik sebanyak 51 orang (63.8%), perilaku baik menggantung pakaian sebanyak 51 orang (65%). Hasil observasi menyatakan 55 orang responden (68.8%) memiliki rumah dalam kondisi baik dengan tersedianya kawat kassa dan 67 orang (83.8%) memiliki tutup pada kontainer pada setiap rumahnya.Kesimpulan : Diketahui distribusi kejadian DBD di wilayah Puskesmas Panongan sebanyak 65 kasus (81,25%). Perilaku menggantung pakaian berhubungan dengan kejadian DBD di wilayah Puskesmas Panongan Tangerang dengan nilai p value = 0,035 dan nilai OR sebesar 3,632, sedangkan pengetahuan, perilaku memakai lotion anti nyamuk, perilaku memakai kelambu, serta faktor lingkungan ketersedian kawat kassa dan tutup kontainer pada rumah warga, tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian DBD.Saran : Penyuluhan dan upaya promotif dari instansi kesehatan pemerintah lebih ditingkatkan dan diperjelas dalam metode penyampaian serta meninjau kembali upaya penanggulangan dan pemberantasan DBD pada peningkatan peran masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan. Bagi masyarakat, Gerakan PSN lebih ditingkatkan lagi dengan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar guna memutus r...