2019
DOI: 10.33862/citradelima.v3i2.77
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Ruangan dengan Motivasi Kerja Perawat

Abstract: Salah satu yang mendukung motivasi kerja perawat adalah gaya kepemimpinan demokratis, dimana gaya kepemimpinan demokratis itu sendiri adalah ditemukannya peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan  pendekatan  Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah perawat ruang rawat inap kelas … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Beberapa penelitian menunjang hal tersebut seperti penelitian di Gianyar didapatkan perawat dengan motivasi kerja kerja tinggi sebanyak 13 orang dengan model gaya kepemimpinan demokratis dan perawat yang menilai dengan gaya kepemimpinan partisipatif sebanya 15 orang dengan motivasi kerja sedang, serta perawat dengan motivasi kerja rendah sebanyak 6 orang dengan gaya kepemimpinan laizes faire [3]. Penelitian di Palembang didapatkan model gaya kepemimpinan demokratis menunjukkan hasil perawat dengan motivasi tinggi sebanyak 21 orang dan perawat dengan motivasi rendah sebanyak 17 orang [8]. Hasil penelitian lain juga menunjukkan perawat di Solok Selatan tepatnya di Ruangan interna dan bedah melalui gaya kepemimpinan otoraktik didapatkan hasil 90 % perawat yang bekerja dengan motivasi yang rendah [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa penelitian menunjang hal tersebut seperti penelitian di Gianyar didapatkan perawat dengan motivasi kerja kerja tinggi sebanyak 13 orang dengan model gaya kepemimpinan demokratis dan perawat yang menilai dengan gaya kepemimpinan partisipatif sebanya 15 orang dengan motivasi kerja sedang, serta perawat dengan motivasi kerja rendah sebanyak 6 orang dengan gaya kepemimpinan laizes faire [3]. Penelitian di Palembang didapatkan model gaya kepemimpinan demokratis menunjukkan hasil perawat dengan motivasi tinggi sebanyak 21 orang dan perawat dengan motivasi rendah sebanyak 17 orang [8]. Hasil penelitian lain juga menunjukkan perawat di Solok Selatan tepatnya di Ruangan interna dan bedah melalui gaya kepemimpinan otoraktik didapatkan hasil 90 % perawat yang bekerja dengan motivasi yang rendah [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Herzhberg (1998) dikutip oleh (Wisuda, 2019), menyatakan bahwa motivasi dibagi menjadi dua faktor yaitu instrinsik (dari dalam individu) yang terdiri dari prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan kemajuan. Kemudian faktor yang kedua adalah faktor ekstrinsik (dari lingkungan kerja/luar individu) yang terdiri dari kebijakan, supervisi, hubungan antar pribadi, kondisi kerja, dan gaji.…”
Section: Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangunclassified