Kemampuan kognitif sangat diperlukan pekerja dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya sehingga produktifitas dapat maksimal. Perusahaan galangan kapal selalu menghasilkan bising sebagai risiko bahaya kesehatan bagi pekerjanya. Pemeriksaan audiometri tahun 2018 menemukan 81,2% dengan kelainan tuli sensorineural akibat bising pada pekerja galangan kapal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan ketulian sensorineural akibat bising dengan kemampuan kognitif (seperti fungsi visiokontruksi, penamaan, memori, atensi, berbahasa, berpikir abstrak, memori tertunda, dan orientasi). Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Lokasi penelitian di perusahaan galangan kapal di Surabaya. Populasi adalah pekerja bagian produksi galangan kapal, sebanyak 314 orang, dan ditemukan 49 subjek sebagai sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data fungsi kognitif diambil menggunakan kuesioner Moca-Ina. Hasil penelitian menunjukan 79,6% subjek mengalami gangguan fungsi kognitif, 57,1% tuli derajat ringan, 16,3% tuli derajat sedang, 2,1% tuli derajat sedang-berat, dan 2,1% tuli derajat berat. Analisis statistik non-parametrik dengan uji Spearman antara derajat ketulian dengan skor kognitif subjek penelitian menunjukan hubungan yang rendah namun bermakna (r = 0,306, p = 0,032). Kesimpulan penelitian ini adalah semakin berat derajat ketulian yang diderita pekerja berhubungan dengan semakin rendahnya kemampuan kognitif mereka. Kata kunci: bising, gangguan kognitif, tuli sensorineural.