AbstrakPenyebab utama kematian ibu di Kabupaten Pati dalam tiga tahun terakhir adalah preeklampsia. Pada tahun 2016, 35% kasus kematian ibu disebabkan oleh preeklampsia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko kejadian preeklampsia di Wilayah Kabupaten Pati. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol. Subjek sejumlah 40 kasus preeklampsia dan 120 kasus non preeklampsia dipilih secara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Data asupan makanan diperoleh dari FFQ (Food Frequency Questionnaire). Analisis data dilakukan dengan chi-square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko terjadinya preeklampsia adalah faktor risiko internal : riwayat keluarga preeklampsia (OR=6,74; 95%CI:2,54-17,89, obesitas (OR=2,68; 95%CI:1,29-5,60), riwayat hipertensi (OR=7,4; 95%CI:2,91-18,82), stress (OR=2,64; 95%CI:1,26-5,51), dan faktor risiko eksternal: asupan anti oksidan yang rendah (OR=3,71; 95%CI:1,23-11,19), asupan natrium berlebih (OR=2,54; 95%CI:1,14-5.67), paparan asap rokok (OR=2,43; 95%CI:1,14-5,17). Analisis multivariat menunjukkan riwayat keluarga preeklampsia (OR=5,32; 95%CI:1,63-17,40), obesitas (OR=4,01; 95%CI:1,60-10,09, riwayat hipertensi (OR=7,38; 95%CI:2,32-23,45), stress atau kecemasan (OR=3,30; 95%CI:1,31-8,33), asupan anti oksidan yang rendah (OR=4,22; 95%CI:1,13-15,74) secara bersama-sama merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia. Variabel yang bukan merupakan faktor risiko preeklampsia adalah usia ibu, paritas, dan penambahan berat badan berlebihan selama kehamilan. Disimpulkan bahwa faktor risiko yang paling kuat adalah riwayat hipertensi ibu sebelum kehamilan. Disarankan agar memasukkan riwayat hipertensi, riwayat keluarga preeklampsia, obesitas, dan stres dalam anamnese pelayanan antenatal untuk mendeteksi dini preeklampsia.