Identification is an important examination in determining a person's identity in forensic anthropology. One of the parameters that can be used to determine a person's biological profile is height. Estimation of height based on the length of the femur is the most widely used method, because it has a significant correlation coefficient value to height. The purpose of this study was to determine the estimation of height based on the length of the femur in the Bugis. This research is a descriptive analytic study with a cross sectional approach to 40 students of the Faculty of Medicine UMI who are Bugis ethnicity with purposive sampling technique. Data analysis was performed by using Pearson correlation test and simple linear regression test. The results obtained that the mean height of the male is 171.42 ± 5.63, the female is 153.91 ± 6.18, the mean length of the right femur for the male is 44.54 ± 3.20 and the left is 44.32 ± 3.19, while the length of the left femur for women is 37.15 ± 3.12, and the right is 37.18 ± 3.05. With Pearson correlation analysis, obtained r value between 0.828 and 0.928 which indicates a significant correlation. The regression formula obtained between the length of the left femur and height in men is Height = 100,627 + 1,597 x (Left Femur for Men), while for the right femur, Height = 98,772 + 1,631 x (Right Femur for Men). The regression formula for the length of the female left femur and height is Height = 92.891+1.643 x (Female Left Femur) while the length of the female right femur is Height = 88.528+1.758 (Female Right Femur). This formula can be used on the Bugis. Height can be estimated by measuring the length of the femur using a linear regression equation.
Berpuasa salah satu ibadah yang identik dengan berpantang, terutama untuk berniat, berucap, dan ataumelakukan perbuatan yang merupakan pantangan demi mencapai kesempurnaan akhlak, dimana sifat-sifatAllah menjadi terpresentasikan dalam diri manusia. Kehamilan merupakan kondisi khusus yang hanya dihadapi oleh perempuan dan menjadi ujian yang sangat menegangkan bagi seorang perempuan. Banyak perubahan yang terjadi selama kehamilan berlangsung, baik dari psikis maupun fisik. Dalam Islam, perempuan yang tidak diharuskan berpuasa adalah perempuan hamil, mereka yang menyusui, mereka yang haid, dan para perempuan yang berada dalam masa nifas. Periode aman berpuasa bagi wanita hamil pada trisemester 1 dan 2 (di 4-6 bulan). Zat-zat yang diperlukan pada ibu hamil adalah protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam garam; terutama kalsium, fosfor, dan zat besi (Fe); vitamin dan air. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil dan menyusui dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti anemia, abortus padaibu hamil, partus prematurus, inertia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain. Sedangkan makan berlebihan pada ibu hamil dianggap untuk 2 orang, ibu dan janin, dapat menyebabkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsia, janin besar, dan sebagainya. Puasa pada ibu hamil dan menyusui tergantung pada kesehatannya saat itu serta ada izin dan pengawasan dari dokter. Maka dari itu hukum islam yang mengatur akan hal tersebut tidak mewajibkan seorang ibu hamil dan menyusui untuk berpuasa dan meng-qadha dengan berpuasa dihari lain ataupun membayar fidyah.
ABSTRAKLatar Belakang: Preeklampsia merupakan masalah dalam pelayanan obstetri yang merupakan salah satu morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Angka kejadiaan preeklampsia di Indonesia sekitar 7 -10% dari seluruh kehamilan. Berdasarkan data terakhir yang diperoleh dari laporan rutin Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tahun 2010, dilaporkan bahwa preeklampsia-eklampsia merupakan penyebab nomor dua terbanyak kematian maternal di Indonesia. Selain itu juga dijelaskan bahwa kejadian preeklampsia ringan dan berat pada usia akhir kehamilan, lebih banyak ditemukan pada wanita kelebihan berat badan atau obesitas. Salah satu cara untuk mengidentifikasi adanya kelebihan berat badan atau obesitas pada dewasa adalah dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan : Untuk menganalisa hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kejadian preeklampsia. Metode : Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di RSIA Sitti Khadijah 1 makassar yaitu sebanyak 80 orang sepanjang bulan januariseptember 2018 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Data diambil melalui rekam medik pasien. Hasil : Dari 80 subjek penelitian didapatkan dalam kurun waktu bulan januari -September 2018 terdapat sebanyak 40 kasus preeklampsia di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar. Karakteristik indeks massa tubuh pada pasien yang mengalami preeklampsia didapatkan, indeks massa tubuh yang terbanyak adalah pasien dengan kategori Obese1 yaitu sebanyak 17 orang (42,5%). Kemudian kategori obese2, yaitu sebanyak 10 orang (25%), kategori overweight 4 orang (10%), kategori normal, yaitu sebanyak 9 orang (22,5%), dan kategori underweight sebanyak 0 orang (0%). Distribusi pertambahan berat badan sebelum hamil pada pasien berdasarkan indeks massa tubuh didapatkan, kategori pertambahan berat badan lebih, banyak terjadi pada pasien dengan indeks massa tubuh sebelum hamil obesitas yaitu sebanyak 6 orang (7,5%). Begitu juga pasien dengan pertambahan berat badan normal, banyak terjadi pada indeks massa tubuh sebelum hamil obesitas, yaitu sebanyak 10 orang (12,5%). Dan pasien dengan pertambahan berat badan kurang banyak terjadi pada pasien dengan indeks massa tubuh sebelum hamil normal yaitu sebanyak 31 orang (38,8%). Kesimpulan : Karakteristik indeks massa tubuh pada pasien yang mengalami preeklampsia didapatkan, indeks massa tubuh yang terbanyak adalah pasien dengan kategori Obese1 yaitu sebanyak 17 orang (42,5%). Kemudian kategori obese 2 sebanyak 10 orang (25%), kategori overweight 4 orang (10%), kategori normal sebanyak 9 orang (22,5%), dan kategori underweight sebanyak 0 orang (0%). ABSTRACTBackground: Preeclampsia is a problem in obstetric care which is one of the maternal and fetal morbidity and mortality. The prevalence of preeclampsia in Indonesia is around 7-10% of all pregnancies. Based on the latest data obtained from routine maternal and child health reports (MCH) in 2010, it was reported that...
Infeksi saluran kemih (ISK) sering terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal dan anatomo-fisiologis yang memfasilitasi pertumbuhan dan penyebaran bakteri di saluran kemih ibu. Diperkirakan bahwa 5-10% wanita mengembangkan beberapa jenis ISK selama kehamilan. Infeksi saluran kemih merupakan salah satu faktor terjadinya persalinan preterm, berat lahir neonatal rendah, kematian janin, preeklampsia. Resistensi antimikroba adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia, sebagian disebabkan oleh penggunaan antimikroba yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas antibiotik pada bakteri Infeksi Saluran Kemih terhadap wanita hamil. Sampel urin porsi tengah pada ibu hamil yang digunakan sebagai bahan penelitian. Jenis penelitian ini bersifat true experimental dengan menggunakan metode disk diffusion. Hasil penelitian yang didapatkan antibiotik ampicillin memiliki tingkat sensitivitas terhadap bakteri penyebab ISK sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20%, antibiotik ciprofloxacin mempunyai tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%, antibiotik cotrimoxazole memiliki tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%. Antibiotik yang baik dan aman digunakan pada ibu hamil dengan infeksi saluran kemih adalah ampicillin. Berdasarkan dari hasil penelitian pada kelima sampel empat diantaranya mendapatkan hasil sensitif. Sebab cipfroloxacin dan cotrimoxazole termasuk kategori C pada FDA yang memiliki risiko terhadap ibu dan janin lebih tinggi dari Ampicillin dengan kategori B.
Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) telah menyebabkan Pandemic Global dan menjadi masalah kesehatan masyarakat serius. Saat virus ini berhasil masuk kedalam tubuh bisa mengakibatkan gangguan sistem imun dan inflamasi sehingga memerlukan tatalaksana yang komprehensif termasuk terapi gizi. Proses infeksi virus dan inflamasi dapat meningkat risiko terjadinya malnutrisi. Untuk mencegahnya diperlukan perhitungan kebutuhan energi yang sesuai. Pada pasien COVID-19 terjadi ketidakseimbangan kebutuhan energi. Pada kondisi ini terjadi peningkatan konsumsi energi. Pemenuhan kebutuhan energi, makronutrien(karbohidrat, protein, lemak), mikronutrie (mineral dan vitamin), cairan, dan zat-zat gizi yang mampu meningkatkan sistem immunomodulator, anti inflamasi, anti oksidan dan probioti . Orang yang perlu melakukan isolasi mandiri adalah siapapun yang memiliki gejala sakit seperti demam, batuk, atau pilek, nyeri tenggorokan, atau gejala penyakit pernafasan lainnya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.