Hubungan Karakteristik Demografi dengan Resiliensi Mahasiswa Keperawatan yang Sedang Mengerjakan Skripsi

Salamah, Ammi; Suryani, Suryani; Rakhmawati, Windy

doi:10.24014/jp.v16i2.9835

Cited by 3 publications

(7 citation statements)

References 14 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Pada konsep pendahulunya, resiliensi juga dijelaskan sebagai kemampuan mengatasi dan menghadapi perubahan dan ketidakberuntungan (Wagnild & Young, 1993). Hal ini juga dijelaskan oleh Salamah et al (2020) bahwa resiliensi berkontribusi pada keberhasilan/kegagalan dari stres atau tekanan yang ditimbulkan dari kesulitan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Hal ini karena dalam berkehidupan, individu atau seluruh anggota keluarga akan saling berinteraksi, saling memengaruhi, dan memberikan hubungan timbal balik (Bronfenbrenner & Morris, 2007). Hal ini didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa resiliensi sangat dipengaruhi oleh keterhubungan individu dengan lingkungannya melalui dukungan sosial (Achour & Nor, 2014;Salamah et al, 2020;Yamamoto et al, 2023;Zauszniewski et al, 2015).…”

Section: Faktor-faktor Yang Memengaruhi Resiliensi Dewasa Awalunclassified

See 1 more Smart Citation

Pengaruh Tipologi Keluarga Dan Lingkungan Ramah Keluarga Terhadap Resiliensi Dewasa Awal Pada Masa Pandemi Covid-19

Salamah,

Sunarti,

Eva Riany

2023

Jur. Ilm. Kel. & Kons.

View full text Add to dashboard Cite

Keluarga dan lingkungan keluarga yang mendukung dalam menghadapi berbagai kesulitan dan krisis dibutuhkan dewasa awal agar memiliki resiliensi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tipologi keluarga regeneratif, tipologi keluarga ritmik, dan lingkungan ramah keluarga terhadap resiliensi dewasa awal. Sebanyak 520 dewasa awal dilibatkan dalam penelitian melalui teknik simple random sampling yang terdiri dari 200 laki-laki (38,5%) dan 320 perempuan (61,5%). Hasil analisis Structural Equation Modelling menunjukkan bahwa semakin tinggi tipologi keluarga regeneratif, tipologi keluarga ritmik, dan lingkungan ramah keluarga maka secara signifikan akan meningkatkan resiliensi dewasa awal. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh indikator-indikator yang menunjukkan aktivitas yang paling berkontribusi dalam meningkatkan tipologi keluarga, lingkungan ramah keluarga, dan resiliensi. Aktivitas yang meningkatkan keimanan, rasa hormat, kepedulian, interaksi, dan toleransi merupakan prediktor utama yang mampu meningkatkan tipologi keluarga, lingkungan ramah keluarga, dan resiliensi. Hasil ini dapat menjadi referensi bagi individu khususnya dewasa awal, keluarga, serta pemerintah dan lembaga yang bergerak dalam program ketahanan, kesejahteraan, dan kualitas keluarga. Referensi ini berguna untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengantisipasi kesulitan dan krisis keluarga di masa mendatang.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Section: Faktor-faktor Yang Memengaruhi Resiliensi Dewasa Awalunclassified

Pengaruh Tipologi Keluarga Dan Lingkungan Ramah Keluarga Terhadap Resiliensi Dewasa Awal Pada Masa Pandemi Covid-19

Salamah,

Sunarti,

Eva Riany

2023

Jur. Ilm. Kel. & Kons.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Sehingga, bisa dikatakan laki-laki mampu menoleransi lebih baik terhadap kesulitan daripada perempuan. (Salamah et al, 2020) Faktor lainnya dapat dilihat dari usia. Penelitian Bonanno et al, menemukan orang yang lebih tua seringkali lebih resilien daripada orang yang lebih muda dan orang yang lebih tua menunjukkan lebih kompeten dalam mengidentifikasi solusi dan memecahkan masalah.…”

Section: Murjani Sampitunclassified

“…Penelitian Bonanno et al, menemukan orang yang lebih tua seringkali lebih resilien daripada orang yang lebih muda dan orang yang lebih tua menunjukkan lebih kompeten dalam mengidentifikasi solusi dan memecahkan masalah. (Salamah et al, 2020) Penyataan ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari 18 perawat dengan tingkat resiliensi rendah hanya terdapat 2 orang perawat dengan rentang usia 35-40 tahun. Selain itu, dilihat dari lama waktu bekerja.…”

Section: Murjani Sampitunclassified

“…Tingkat resiliensi yang rendah tersebut dapat di pengaruhi oleh karakteristik demografi yang menunjukkan bahwa karakteristik demografi yang berbeda akan memberikan tingkatan resiliensi yang bervariasi. (Salamah et al, 2020) Data demografi ini terdiri usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan sebagainya. (LP2M Universitas Medan Area, 2022) Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 perawat (6,7%) yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dengan tingkat resiliensi rendah terdapat 2 orang dengan lama waktu bekerja 1-3 tahun.…”

Section: Murjani Sampitunclassified

See 1 more Smart Citation

Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Resiliensi Pada Perawat

Pujiyanto¹,

Elliya²,

Kusyati³

2022

Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan

View full text Add to dashboard Cite

Tenaga kesehatan menjadi salah satu bagian dari garda terdepan yang ikut berperan dalam mengahadapi pandemic covid-19 dan rumah sakit menjadi tempat terselenggaranya pelayanan kesehatan. Meningkatnya jumlah kasus covid-19 di rumah sakit yang akan ditangani oleh tenaga kesehatan akan berdampak pada beban kerja selama masa pandemic covid-19. Pandemic Covid-19 yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan krisis secara global dalam sistem perawatan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional terhadap tingkat resiliensi pada perawat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah perawat di ruang isolasi covid-19 dan IGD RSUD Dr. Murjani Sampit dengan teknik total sampling yang berjumlah 45 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada semua sampel. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil Penelitian menunjukkan Perawat di RSUD Dr. Murjani Sampit memiliki kecerdasan emosional kategori tinggi sebanyak 23 responden (51,1%) dan rendah sebanyak 22 responden (48,9%). Sedangkan untuk tingkat resiliensi dengan kategori tinggi sebanyak 27 responden (60%) dan rendah sebanyak 18 responden (40%). Hasil uji chi-square didapatkan nilai p-value 0,001<0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan antara kecerdasan emosional terhadap tingkat resiliensi pada perawat di RSUD Dr. Murjani Sampit.

show abstract

Building Academic Resilience: A Key to Overcoming Stress During the Covid-19 Pandemic

Istiqomah¹,

Qudsyi²

2023

Advances in Social Science, Education and Humanities Research

View full text Add to dashboard Cite

This study aimed to investigate the relationship between academic resilience and academic stress among 203 final students who were writing a thesis during the Covid-19 pandemic. The data were collected using the Student-Life Stress Inventory and the Academic Resilience Scale, and analyzed using Spearman Correlation analysis technique. The results indicated a significant negative relationship between academic stress and academic resilience (p = 0.000, r = -0.348). Specifically, high academic resilience was associated with low academic stress, and vice versa. These findings suggest that developing academic resilience may be an effective way to reduce academic stress among final students during the pandemic.

show abstract

Hubungan Karakteristik Demografi dengan Resiliensi Mahasiswa Keperawatan yang Sedang Mengerjakan Skripsi

Cited by 3 publications

References 14 publications

Pengaruh Tipologi Keluarga Dan Lingkungan Ramah Keluarga Terhadap Resiliensi Dewasa Awal Pada Masa Pandemi Covid-19

Pengaruh Tipologi Keluarga Dan Lingkungan Ramah Keluarga Terhadap Resiliensi Dewasa Awal Pada Masa Pandemi Covid-19

Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Resiliensi Pada Perawat

Building Academic Resilience: A Key to Overcoming Stress During the Covid-19 Pandemic

Contact Info

Product

Resources

About