This study aims to describe the existence by Christian Religion Teacher (PAK) in the learning process during the covid-19 pandemic. This is a descriptive qualitative study. This research is a descriptive qualitative research using data collection techniques, namely observation, interviews with online questionnaires through the telegram group Guru PAK Indonesia which consists of 880 members. The distribution of questionnaires was carried out in 2 stages, in the first stage 421 PAK teachers were the main respondents and the second questionnaire was distributed as many as 581 PAK teachers to obtain supporting data. From the results of the study, it was found that the existence of PAK teachers in learning was different, some were in a situation of smooth internet access, some were in areas that were not smooth and in areas where there was no internet access. Poor internet access, limited economic capacity and limited understanding of ICT are obstacles faced by many PAK teachers in learning. House-to-house learning, assignments, taking part in online workshops, learning on their own from the internet or even asking for help from peers are efforts made by PAK teachers to remain able to carry out their responsibilities as a professional PAK teacher in carrying out learning amid Covid- 19. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi guru PAK dalam pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dengan penyebaran kuesioner secara online melalui grup telegram Guru PAK Indonesia yang beranggotakan 880orang.Penyebaran kuesioner dilakukan dengan 2 tahapan, pada tahap pertama 421 orang guru PAK menjadi responden utama dan penyebaran kuesioner kedua sebanyak 581 orang guru PAK untuk mendapatkan data pendukung. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa keberadaan guru PAK dalam pembelajaran berbeda-beda, ada yang berada dalam situasi akses internet yang lancar, ada yang berada di daerah yang kurang lancar dan di daerah yang tidak ada akses internet. Akses internet yang kurang baik, kemampuan ekonomi yang terbatas dan pemahaman TIK yang masih terbatas menjadi kendala yang dihadapi oleh banyak guru PAK dalam pembelajaran. Pembelajaran dari rumah ke rumah, penugasan, mengikuti kegiatan workshop online, belajar sendiri dari internet atau bahkan meminta bantuan dari teman sejawat menjadi upaya yang dilakukan oleh guru PAK agar tetap mampu melakukan tanggung jawab sebagai seorang guru PAK yang profesional dalam melaksanakan pembelajaran di tengah Covid-19.