Pembelajaran Science, Technology, engineering, Art and Mathematic (STEAM) memiliki efek positif pada pembelajaran anak. Metode STEAM dalam pembelajaran mampu melatih peserta didik baik secara kognitif, keterampilan, maupun afektif. Tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah tersusunnya sebuah model pembelajaran bermuatan STEAM yang dapat diterapkan di satuan PAUD. Metodologi penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pengembangan atau research and development dengan responden pengelola dan guru PAUD di Kecamatan Rumbai Pesisir. Berdasarkan keseluruhan hasil kuesioner disimpulkan bahwa indikator yang menjadi tolok ukur keterbacaan kurikulum bermuatan STEAM. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman guru setelah dilakukan ujicoba operasional model pengembangan kurikulum PAUD berbasis STEAM pada subjek penelitian yang telah dilakukan.
Pendidikan sosial finansial bagi anak usia 5-6 tahun menggunakan media loose parts sangat penting dalam inovasi pembelajaran di lembaga PAUD dikarenakan: 1) pola pembelajaran anak usia dini masih belum berkembang secara optimal, hal ini ditandai dengan belum adanya kurikulum yang membangkitkan kemampuan sosial finansial pada anak usia dini. 2) kurangnya muatan kurikulum yang menunjang kemampuan sosial finansial anak usia dini sehingga perlu dikembangkan sebuah model pendidikan sosial finansial. 3) Tantangan kehidupan yang semakin mengglobal menuntut sebuah sistem perekonomian suatu negara untuk terkoneksi dengan dunia. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pelaksanakan pendidikan sosial finansial pada anak usia 5-6 tahun menggunakan media loose parts di Kabupaten Siak. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah angket. Sedangkan analisis data yang dipergunakan adalah analisis deskripstif kuantitatif untuk menjelaskan hasil studi lapangan. hasil yang diperoleh adalah 65% dari keseluruhan guru memiliki tingkat pemahaman yang rendah mengenai pendidikan sosial finansial anak usia dini menggunakan media loose parts. 25 % guru berada pada kategori sedang, 10 % guru lainnya berada pada kategori sangat rendah, dan tidak ada guru yang berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa rata-rata guru perlu mengikuti pembelajaran pendidikan sosial finansial menggunakan media loose parts pada anak usia dini
Kemampuan mengenal konsep bilangan merupakan salah satu pengembangan aspekkognitif pada anak usia 5–6 tahun. Beberapa TK telah menerapkan berbagai mediadalam meningkatkan pemahaman konsep bilangan anak, salah satunya dengan mediapasir. Beberapa fenomena yang menjadi acuan penggunaan media ini di antaranya: 1)Anak belum sempurna dalam membilang/mengenal urutan bilangan 1-10, 2) sebagiananak belum mampu dalam membilang/mengenal konsep bilangan dengan bendabenda,3) masih ada anak yang tidak bisa mengurutkan urutan bilangan 1-10, dan 4)masih ada sebagian anak ada yang belum dapat mencocokkan bilangan denganlambang bilangan. Supaya pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan, makaditerapkan pembelajaran yang inovatif yakni bermain pasir. Kemampuan konsepbilangan anak usia 5-6 di TK Aisyiyah Bengkalis dengan menggunakan media pasirmengalami peningkatan setiap tahapnya. Pada data awal diperoleh nilai 39,5%dengan kriteria belum berkembang. Setelah dilakukan perbaikan pada tahap Idiperoleh nilai sebesar 54,1% dengan kriteria BSH (Berkembang Sesuai Harapan) danpada tahap II diperoleh nilai sebesar 77,7% dengan kriteria BSB (Berkembang SangatBaik). Peningkatan yang terjadi dari data awal ke tahap I sebesar 14,6%, nilaipeningkatan dari tahap I ke tahap II sebesar 23,7%, dan peningkatan secara keseluruhandari data awal ke tahap II sebesar 38,3%.
Sebagai calon guru PAUD, mahasiswa PG-PAUD harus memiliki kematangan emosi. Halhalyang berhubungan langsung dengan tingkat kematangan emosi mahasiswa adalahlingkungannya, baik itu di rumah, masyarakat atau lingkungan akademik/kampus.Bagaimana ia mampu menyesuaikan diri, bergaul atau bersosialisasi dengan lingkungan. Dikampus, yang akan ditemui oleh Mahasiswa adalah teman sebaya selain Dosen dan personilKampus lainnya, sehingga Mahasiswa akan berusaha agar bisa diterima dengan baik olehteman-temannya. Oleh karena itu jika Mahasiswa bisa diterima baik oleh temannya maka iacenderung memiliki kestabilan emosi. Karena dengan diterimanya mahasiswa dalamkehidupan teman sebayanya, maka bisa membantu Mahasiswa dalam mengembangkanpotensi dirinya dan bisa saling membantu antar sesama. Di duga kematangan emosimemiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan mahasiswa bersosialisasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa cukup baik kematangan emosinya yaitu 64% dari keseluruhan responden, selanjutnya 31% mahasiswa berada padakategori baik. Namun masih ada 5% mahasiswa yang kurang baik kematangan emosinya.Tingkat sosialisasi mahasiswa di kampus berada pada kategori cukup baik yaitu sebanyak66% , pada kategori baik yaitu 25% dan masih ada 9% mahasiswa yang memilikikemampuan bersosialisasi yang kurng baik. Indeks korelasi r hitung antara kematanganemosi dengan sosialisasi mahasiswa diketahui sebesar 0.607 yang berarti lebih besar dari0,05 sehingga H1 yang menyatakan terdapat hubungan antara kematangan emosi dengansosialisasi mahasiswa PG-PAUD FKIP UNILAK diterima. Dengan korelasi yang kuat.hubungan cukup kuat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.