HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK TERHADAP TINGKAT KEPADATAN LARVA Aedes sp DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN KASIHAN, BANTUL, DI YOGYAKARTA

Astuti, Puji; Lustiyati, Elisabeth Deta

doi:10.26553/jikm.2018.9.3.216-225

Cited by 10 publications

(13 citation statements)

References 3 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Moreover, it will be exacerbated if people have poor behavior, particularly when they less paying attention to the house condition. Our result does not correspond to a survey conducted by Astuti and Lustiyati (2018), who stated that there was no significant relationship (p = 0.662) between the distance of the building with dengue incidence of dengue (14).…”

Section: Discussioncontrasting

confidence: 99%

Dengue Risk Factor in Banguntapan Iii Phc, Bantul, Indonesia

Stevani

Husna

Ardiyanti

et al. 2020

Epidemiol. Soc. Heal. Rev.

View full text Add to dashboard Cite

Background: Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by Aedes aegypti mosquito. DHF is widespread in some regions, with the number of patients continues to increase every year. This study aimed to determine the risk factors for DHF include 3M + program implementation, residential distance, hanging clothes habit, napping habit, repellent usage, and sunlight conditions.Method: Analytic study with case-control approach was used in this study. Samples consist of case and control. Of 16 cases and 32 controls were participated in this study who purposively selected. Data were collected using a questionnaire. Univariate and bivariate using chi-square tests were employed to analyze the result.Result: Three variables are associated with the incidence of dengue: napping habit (OR=11.667), residential distance (OR=1.696), and sunlight condition (OR=0.0289).Conclusions: napping habit, residential distance, and Sunlight Conditions are a risk factor of DHF.

show abstract

Section: Discussioncontrasting

confidence: 99%

Dengue Risk Factor in Banguntapan Iii Phc, Bantul, Indonesia

Stevani

Husna

Ardiyanti

et al. 2020

Epidemiol. Soc. Heal. Rev.

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Menurut teori, kondisi tersebut terjadi karena anak berusia 5-14 tahun lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah sehingga cenderung lebih mudah untuk mengalami gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. 2 Hasil analisis data responden mengenai jenis kelamin menunjukkan mayoritas pasien DF maupun DHF berjenis kelamin perempuan (57,45% dari keseluruhan DF dan 57,58% dari keseluruhan DHF). Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang juga memperoleh data bahwa mayoritas pasien DF dan DHF berjenis kelamin perempuan.…”

Section: Pembahasanunclassified

“…1 Nyamuk ini beredar pada pagi dan sore hari. 2 Infeksi virus dengue memiliki spektrum klinis yang bervariasi mulai dari yang ringan sampai berat, yakni undifferentiated fever, dengue fever (DF), dengue hemorrhagic fever (DHF) termasuk dengue shock syndrome (Sindroma Syok Dengue) dan expanded dengue syndrome. 12 Infeksi virus dengue, khususnya DHF, merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia karena jumlah kasusnya terus meningkat dari tahun ke tahun dan memiliki mortalitas yang cukup tinggi.…”

unclassified

Perbedaan dan Pola Jumlah Trombosit, Leukosit, serta Hematokrit pada Penderita Dengue Fever dan Dengue Hemorrhagic Fever di Ruang Rawat Inap Anak RS Kristen Mojowarno Kabupaten Jombang

Assegaf¹,

Puspitasari

Ginting³

2021

View full text Add to dashboard Cite

Latar belakang. Infeksi virus dengue sering menyerang anak rusia di bawah 15 tahun. Jumlah kasus cukup tinggi terdapat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pola jumlah trombosit, leukosit, dan hematokrit dapat berfungsi sebagai prediktot perjalanan penyakit pada kasus dengue.Tujuan. Untuk mengetahui perbedaan dan pola jumlah trombosit, leukosit serta hematokrit pada penderita DF (dengue fever) dan DHF (dengue hemorrhagic fever) guna memprediksi perjalanan penyakit.Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada anak yang telah terdiagnosis DF maupun DHF berdasarkan kriteria WHO 2011 dan menjalani perawatan di ruang rawat inap anak RS Kristen Mojowarno Kabupaten Jombang periode Februari-Juli 2019. Data jumlah trombosit, leukosit, hematokrit, suhu tubuh, hari sakit, dan karakteristik penderita diambil dari rekam medis kemudian dianalisis menggunakan independent sample T test dan Mann Whitney.Hasil. Selama kurun waktu penelitian terdapat 127 responden dengan rerata usia 6,67 tahun untuk kasus DF dan 6,43 tahun untuk DHF. Periode defervescent ditemukan pada hari ke-4 sakit. Rerata trombosit pasien DF dan DHF menurun di hari sakit ke-3 dan sangat rendah pada hari sakit ke-6. Rerata trombosit DHF berada di bawah 100.000 sel/mm3 sejak periode defervescent dengan rerata terendah mencapai 74.727 sel/mm3. Rerata leukosit DF dan DHF menurun sejak hari sakit ke-3 dan mencapai puncak penurunan pada periode defervescent. Rerata hematoktit DHF meningkat sejak hari sakit ke-3 dan mencapai puncaknya pada hari sakit ke-5. Terdapat perbedaan yang signifikan pada rerata hematokrit antara pasien DF dan DHF pada hari sakit ke-5 (p=0,004).Kesimpulan. Terdapat perbedaan yang bermakna signifikan pada rerata persentase hematokrit penderita DF dan DHF.

show abstract

“…Faktor tersebut yang menyebabkan nyamuk membentuk koloni dengan membuat sarangnya, sehingga nyamuk dapat berkembangbiak dengan cepat. [2,3] Gejala awal yang sering timbul dari gigitan nyamuk demam berdarah, malaria maupun chikungunya pada umumnya sama dan sulit untuk dibedakan, diantaranya pusing dan nyeri, demam tinggi secara mendadak, nafsu makan menurun, lemah, letih dan lesu.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Penerapan Metode Certainty Factor Dan Naïve Bayes Untuk Mendiagnosa Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk

Bismo

Harsanto

2020

generation

View full text Add to dashboard Cite

Health is the main point for the expensive human life. However, many stakeholders ignore their health, which in the end the disease they suffer is too late to be diagnosed, thus reaching a chronic stage that makes it difficult to treat. Same is the case with mosquito bites. The poor behavior of stakeholders toward healthy living habits, especially littering in gutters or in rivers, causes mosquitoes to form colonies by making their nests and environment dirty, dirty and unsightly. The initial symptoms that often arise from the bite of a dengue mosquito, malaria and chikungunya are generally the same and difficult to distinguish. To overcome the above problems, it is necessary to build a system where the system can help stakeholders to diagnose diseases caused by mosquito bites on android. The research method used in this research is the Research and Development method, because the final result of this research is to produce a product in the form of an expert system application software to diagnose diseases caused based mosquito bites by android. The results obtained in this study are by applying the certainty factor method in the application of this expert system is able to provide the percentage calculation results in detecting diseases caused by mosquito bites, while the naïve bayes method is able to detect the type of mosquito. The accuracy of the expert system application that has been made is 90% in diagnosing diseases caused by mosquito bites.

show abstract

HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK TERHADAP TINGKAT KEPADATAN LARVA Aedes sp DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN KASIHAN, BANTUL, DI YOGYAKARTA

Cited by 10 publications

References 3 publications

Dengue Risk Factor in Banguntapan Iii Phc, Bantul, Indonesia

Dengue Risk Factor in Banguntapan Iii Phc, Bantul, Indonesia

Perbedaan dan Pola Jumlah Trombosit, Leukosit, serta Hematokrit pada Penderita Dengue Fever dan Dengue Hemorrhagic Fever di Ruang Rawat Inap Anak RS Kristen Mojowarno Kabupaten Jombang

Penerapan Metode Certainty Factor Dan Naïve Bayes Untuk Mendiagnosa Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk

Contact Info

Product

Resources

About