Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa berlatarbelakang broken home di SMA Adabiah Padang. Dari hasil ujian semester ganjil TP 2019/2020 menunjukkan ada lima orang siswa berlatarbelakang broken home yang mencapai nilai batas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal tersebut menjadi kasus khusus karena sama-sama kita ketahui bahwa anak dari keluarga broken home sering dicap negatif dan kurang berminat dalam belajar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa berlatarbelakang broken home berminat dalam belajar. Pertama, motivasi dari keluarga inti yang menyebabkan siswa berlatarbelakang broken home memiliki minat dalam belajar. Kedua, memiliki ambisi dalam menggapai cita-cita, perencanaan masa depan yang jelas membuat siswa berlatarbelakang broken home memiliki minat dalam belajar karena tahu harus menggapai cita-cita yang direncanakan. Ketiga, pembuktian jati diri menyebabkan siswa berlatarbelakang broken home tidak ingin diremehkan oleh orang lain karena kondisi keluarganya.