Latar Belakang: Pembelajaran IPS masih menggunakan pembelajaran konvensional yang tidak sesuai tujuan pembelajaran IPS yang berbasis interaksi sosial serta tidak dapat mengakomodasi keragaman gaya belajar peserta didik, sehingga antusiasme belajar IPS rendah yang berakibat pada rendahnya hasil belajar. Dokumentasi sekolah menunjukkan 43% hasil belajar IPS peserta didik belum mencapai KKM.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran TGT dan STAD terhadap hasil belajar IPS, pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar IPS, dan interaksi model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar IPS.
Metode: Menggunakan desain faktorial 2x3. Teknik pengambilan sampel dengan stratified random sampling. Populasi penelitian adalah kelas IV SDIP Al Madinah Nogosari dan Cepogo. Prasyarat uji analisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji keseimbangan. Identifikasi gaya belajar melalui pengisian angket dengan skala Likert.
Hasil: Menunjukkan; 1) Terdapat perbedaan pengaruh model pembelajaran TGT dan STAD terhadap hasil belajar IPS, rerata model TGT sebesar 82,52 lebih baik dibandingkan STAD dengan rerata 77,09; 2) Terdapat perbedaan pengaruh peserta didik yang memiliki gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik terhadap hasil belajar IPS. Hasil belajar tertinggi secara berurut diraih peserta didik bergaya belajar auditori dengan rerata 81,75, kemudian visual dengan rerata 80,12, dan kinestetik dengan rerata 74,55; 3) Tidak terdapat interaksi model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar IPS.
Kesimpulan: Model pembelajaran TGT dan STAD layak untuk diterapkan pada pelajaran IPS karena sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS, dapat meningkatkan hasil belajar IPS, dan dapat mengakomodasi keragaman gaya belajar.