Computer Vision Syndrome merupakan sekelompok penyakit mata dan masalah yang berkaitan dengan penglihatan. Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang menggunakan Visual Display Terminal (komputer, laptop, smartphone, kamera dan handycam) sebagai alat untuk menyelesaikan pekerjaannya, namun tidak semua pegawai menggunakan antiglare screen pada alat kerjanya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan penggunaan antiglare screen dengan kejadian Computer Vision Syndrome pada pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Analisis multivariat digunakan untuk melihat hubungan penggunaan antiglare screen dengan kejadian Computer Vision Syndrome. Responden dalam penelitian ini sebanyak 82 orang. Sebanyak 59 pegawai (72,0%) mengalami kejadian CVS. Variabel durasi penggunaan VDT (0,001), pemeriksaan refraksi mata (0,011), kesesuaian Computer Workstation Ergonomic (0,006) dan posisi layar smartphone (0,014) memiliki hubungan dengan kejadian CVS sedangkan variabel penggunaan antiglare screen (0,139), pencahayaan dalam ruangan (0,401), posisi monitor komputer/laptop (0,207) dan posisi layar kamera/handycam (0,124) tidak memiliki hubungan dengan kejadian CVS. Pegawai disarankan untuk menggunakan antiglare screen pada layar VDT, memakai kacamata untuk hasil pemeriksaan ametropia (tidak normal) dan menggunakan Software EyeCare- Protect Your Vision pada pada komputer/laptop atau smartphone agar mengetahui waktu beristirahat ketika bekerja untuk mencegah kejadian Computer Vision Syndrome.