Perawat jiwa memiliki beban pekerjaan yang mengakibatkan mereka rentan mengalami burnout dan secondary traumatic stress yang dapat menurunkan kualitas hidup profesional, kemudian berdampak pada kinerja dan kesejahteraan pribadi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris peran self-compassion terhadap kualitas hidup profesional pada perawat jiwa yang bekerja di rumah sakit jiwa. Tipe penelitian ini adalah survei dengan model cross-sectional. Subjek merupakan 89 perawat yang bekerja di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, dipilih melalui teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Compassion Scale (SCS) dan Professional Quality of Life Scale versi 5 (ProQOL 5). Hasil analisis data dengan regresi linear sederhana menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aspek-aspek kualitas hidup profesional, yakni compassion satisfaction (B = 0,202, p < 0,001), burnout (B = -0,225, p < 0,001), dan secondary traumatic stress (B = -0,239, p < 0,001). Penelitian ini menunjukkan bahwa selfcompassion berperan dalam memprediksi kualitas hidup profesional pada perawat jiwa. Edukasi mengenai self-compassion untuk perawat jiwa dapat menjadi salah satu pilihan intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup profesional mereka.