Perkembangan sosial pada anak usia prasekolah termasuk kedalam golden period dimana masa tersebut tidak bisa diulangi lagi. Faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan sosial pada anak adalah deteksi dini dan pemberian stimulasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mensintesis penelitian mengenai deteksi dini perkembangan sosial dan strategi pemberian stimulasi perkembangan sosial pada anak prasekolah. Metode studi literatur ini adalah descriptive review. Artikel dikumpulkan dari data base Google Scholar, PubMed, ProQuest dan Science Direct. Kata kunci yang digunakan yaitu Screning Social Developmental Tools/ Deteksi dini perkembangan sosial, Stimulation/ Stimulasi, Social Development/ Perkembangan sosial, Prescholer, Preschool/ anak usia prasekolah dengan menggunakan Boolean “OR” dan “AND”. Kriteria artikel yang digunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris, diterbitkan dalam periode 10 tahun teakhir (2010-2020). Hasil studi literatur menemukan 15 artikel untuk deteksi dini perkembangan sosial dapat menggunakan instrumen Denver developmetal screening test (DDST), Kuisioner pra skrining perkembangan (KPSP), Preschool Pediatric Symtom Cheklist (PPSC), Dortmund Developmental Screening Preschool (DDSK), The Ages & Stages Quistionnaries (ASQ:SE), Vineland Social Maturity Scale (VSMS). Sementara itu, stimulasi perkembangan sosial dapat dilakukan dengan stimulasi bermain, stimulasi visual art,dan stimulasi senam rhythmic. Terdapat berbagai jenis instrumen untuk mendeteksi perkembangan sosial dan strategi pemberian stimulasi perkembangan sosial pada anak prasekolah. Stimulasi perkembangan sosial tersebut dapat dilakukan oleh orang tua, guru dan perawat. Penggunaan instrument untuk deteksi perkembangan sosial dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Stimulasi perkembangan sosial yang paling efektif adalah dengan stimulasi bermain. Orangtua, perawat dan guru perlu mengintegrasikan stimulasi perkembangan sosial dalam aktivitas bermain anak.