2016
DOI: 10.21927/ijnd.2013.1(3).121-130
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan sosial ekonomi, pola asuh, pola makan dengan stunting pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah

Abstract: <p>ABSTRACT</p><p><br />Background: High prevalence of stunted children that indicates nutrition problem in Indonesia is a chronic problem associated with poverty, low education, and lack of service and environmental health. The low birth weight infant will have an impact on growth disorders in children.      </p><p>Objectives: To identify association between social economic aspect of the family, rearing pattern, eating pattern and stunting in elementary school children in L… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

1
4
1
30

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 41 publications
(49 citation statements)
references
References 9 publications
1
4
1
30
Order By: Relevance
“…Artinya, anak-anak kelompok usia 6-24 bulan yang tinggal di rumah yang memiliki perilaku penghuni. Penelitian ini sejalan dengan hasil Aramico, Sudargo, & Susilo (2013) yang menyebutkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku penghuni terhadap kejadian stunting 24 .…”
Section: Hubungan Kualitas Perilaku Penghuni Terhadap Kejadian Stuntingunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Artinya, anak-anak kelompok usia 6-24 bulan yang tinggal di rumah yang memiliki perilaku penghuni. Penelitian ini sejalan dengan hasil Aramico, Sudargo, & Susilo (2013) yang menyebutkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku penghuni terhadap kejadian stunting 24 .…”
Section: Hubungan Kualitas Perilaku Penghuni Terhadap Kejadian Stuntingunclassified
“…Pada penelitian Aramico, Sudargo, & Susilo (2013) yang bersifat observasional analitik dengan rancangan cross sectional dan metode kuantitatif, menunjukkan ada hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi (p<0,001) OR=4,06, ada hubungan antara pendidikan ayah dengan status gizi (p<0,001) OR=3,37, ada hubungan antara jumlah balita dalam keluatga dengan status gizi (p=0,007) OR=2,71. Ada hubungan antara pendapatan orang tua dan status gizi (p<0,001) OR=7,8 24 .…”
Section: Hubungan Kualitas Perilaku Penghuni Terhadap Kejadian Stuntingunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Rata-rata orang tua balita stunting memperoleh penghasilan ≤ Rp 1.300.000, sedangkan rata-rata orang tua balita tidak stunting memperoleh penghasilan yang berkisar antara Rp 1.920.001 -Rp 2.500.000. Berdasarkan penelitian oleh Aramico dkk, semakin tinggi pendapatan keluarga maka semakin tinggi kemungkinan untuk mendapatkan asupan yang cukup sehingga biaya kesakitan akibat kekurangan gizi menjadi berkurang dan pendapatan tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan di kemudian hari [15] . Kelompok balita stunting maupun tidak stunting memiliki jumlah balita perempuan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan balita laki-laki, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Kelompok balita stunting maupun tidak stunting memiliki jumlah balita perempuan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan balita laki-laki, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2. Dalam kasus ini, jenis kelamin bukan merupakan penyebab langsung terjadinya stunting karena masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi seperti kejadian penyakit infeksi, asupan nutrisi, dan lainlain [15] . Namun ada penelitian yang menyebutkan bahwa anak laki-laki lebih diprioritaskan sehingga lebih banyak anak perempuan yang menderita stunting [16] .…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified