2013
DOI: 10.21776/ub.jkb.2008.024.03.5
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Partisipasi Pada Pemeriksaan Pap Smear Pada Wanita Pekerja Seks Komersial

Abstract: Carcinoma cervix is the most frequent malignancy and the highest cancer mortality rate in women worldwide as well as in Indonesian. From 4.290 of cervical carciona in Indonesia , 1.326 cases were found in Surabaya. Over 70% patients were in the advanced stadium. Pap Smear as a screening test is a prevention strategy for carcinoma cervix. Sex worker has a high risk for carcinoma cervix. This research was carried out in Gang Dolly Prostitution Area Surabaya aimed to describe the characteristics of sex worker and… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
5
1
6

Year Published

2017
2017
2018
2018

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(12 citation statements)
references
References 0 publications
0
5
1
6
Order By: Relevance
“…Namun, faktor risiko tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi responden, sehingga responden meningkatkan frekuensi kunjungan ke provider/ penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk dalam hal deteksi dini kanker serviks (Kurniawan, 2008). Beberapa wanita pasangan usia subur yang menjadi responden kasus juga menyampaikan bahwa mereka melihat adanya manfaat tambahan yang dirasakan dari deteksi dini kanker serviks, sebab kemungkinan penyakit lain juga akan bisa diketahui dan diobati, dalam hal ini berarti perempuan akan lebih luas mendefi nisikan dan merasakan pelayanan kesehatan reproduksinya.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Namun, faktor risiko tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi responden, sehingga responden meningkatkan frekuensi kunjungan ke provider/ penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk dalam hal deteksi dini kanker serviks (Kurniawan, 2008). Beberapa wanita pasangan usia subur yang menjadi responden kasus juga menyampaikan bahwa mereka melihat adanya manfaat tambahan yang dirasakan dari deteksi dini kanker serviks, sebab kemungkinan penyakit lain juga akan bisa diketahui dan diobati, dalam hal ini berarti perempuan akan lebih luas mendefi nisikan dan merasakan pelayanan kesehatan reproduksinya.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…6 Penelitian Kurniawan pada WPS-L di lokalisasi Dolly didapatkan 43% WPS melakukan hubungan seksual 21-35 kali perminggu. 11 Perbedaan ini dapat disebabkan karena pada penelitian Budiman dan Kurniawan lokasi penelitian terletak di tengah kota. 6,11 Sementara pada penelitian ini lokasi penelitian terletak diperbatasan kota Pekanbaru dan kabupaten Siak.…”
Section: 18unclassified
“…11 Perbedaan ini dapat disebabkan karena pada penelitian Budiman dan Kurniawan lokasi penelitian terletak di tengah kota. 6,11 Sementara pada penelitian ini lokasi penelitian terletak diperbatasan kota Pekanbaru dan kabupaten Siak. Jumlah hubungan seksual menjadi faktor penting karena wanita yang memiliki lebih dari 5 pasangan seksual mempunyai resiko terkena kanker serviks 10 kali lebih besar dibanding wanita yang memiliki 1 pasangan seksual.…”
Section: 18unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pada penelitian sebelumnya dijelaskan bahwa faktor risiko kanker serviks termasuk paritas merupakan sebagai bagian dari karakteristik responden, mungkin memiliki hubungan tidak langsung terhadap tingkat pengetahuan responden serta tindakan dalam melakukan Pap Smear. Namun, faktor risiko tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi responden, sehingga responden meningkatkan frekuensi kunjungan ke provider/ penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk dalam hal deteksi dini kanker serviks (Kurniawan, 2008). Beberapa wanita pasangan usia subur yang menjadi responden kasus juga menyampaikan bahwa mereka melihat adanya manfaat tambahan yang dirasakan dari deteksi dini kanker serviks, sebab kemungkinan penyakit lain juga akan bisa diketahui dan diobati, dalam hal ini berarti perempuan akan lebih luas mendefi nisikan dan merasakan pelayanan kesehatan reproduksinya.…”
Section: Pembahasanunclassified