Pelestarian kearifan lokal di bidang arsitektur diharapkan mampu memberi kontribusi dalam menjaga keberlangsungan keberagaman budaya nusantara. Rumah sebagai produk warisan arsitektur tradisional mempunyai banyak tantangan untuk mengikuti perkembangan zaman. Sebagai bagian dari bangunan rumah, atap mengambil peran yang sangat signifikan dalam menentukan langgam atau gaya bangunan. Kita dapat mengetahui asal/lokasi rumah tradisional di Indonesia dari bentuk atapnya. Bahkan di beberapa budaya di Indonesia, bentuk atap rumah bahkan mempunyai peran untuk menunjukkan status/tingkatan sosial penghuninya. Proses adaptasi dan modifikasi bentuk rumah tradisional diharapkan mampu menjaga kelestarian kearifan lokal. Salah satu studi kasus yang akan dipaparkan pada makalah ini yaitu rumah tinggal di perumahan Hyarta Residence, Yogyakarta. Metode penelitian yang dilakukan yaitu pendekatan analisis kualitatif dengan melakukan studi observasi lapangan dan studi literatur. Penelitian akan difokuskan pada bagian atap dengan aspek yang diteliti terdiri dari bentuk, fungsi dan material yang digunakan. Data-data hasil pengamatan dan kajian literatur kemudian diolah dan dibuat analisis deskriptif berupa penjelasan mengenai bentuk atap, fungsi dan bahan struktur rangka penutup atap dalam rangka menjaga kelestarian kearifan lokal. Dari hasil kajian yang dilakukan, diketahui bahwa upaya pelestarian kearifan lokal, khususnya bentuk atap rumah tradisional jawa, bisa dilakukan dengan penggunaan material bahan pengganti yang lebih modern selama tidak mengubah bentuk dan fungsi komponen bangunan.