Metode gravitasi telah terbukti mampu menunjukkan jenis batuan dan mineral di bawah permukaan bumi dengan mengetahui perbedaan nilai densitasnya. Penentuan nilai densitas material ini perlu melibatkan proses inversi untuk mempersingkat waktu perhitungan. Metode inversi simulated annealing diterapkan pada data anomali gravitasi untuk menentukan jenis batuan, komponen posisi, dan struktur geologi bawah permukaan. Pada penelitian ini dibuat sebuah model sintetik berupa empat bola homogen. Ruang model berukuran 1000×1000 m dengan interval 200 m dan jumlah data sebanyak 36 titik. Parameter model yang digunakan yaitu posisi koordinat (x, y, z), jari-jari (r), dan densitas (ρ). Model sintetik yang digunakan ditambahkan noise sebesar 10% dengan sebaran seragam agar dapat dianggap sebagai data observasi. Hasil dari inversi ini diperoleh bahwa model inversi mendekati model sintetik yang dibuktikan dengan pencocokan kurva antara kurva anomali gravitasi observasi dan kurva anomali gravitasi inversi, serta dibuktikan juga dengan RMSE (Root Mean Square Error) sebesar 0,0664.