Research that uses the Schlumberger configuration resistivity method had been conducted in Cangar. The purpose of this study is to identify cracks/faults and potential hot springs use resistivity well analysis and correlate it with rock lithology in Cangar, East Java. Data acquisition is carried out using 3 tracks with 10 sounding points. The space between points is 50 meters. The rock resistivity values obtained were 9945 Ωm, 7360 Ωm, and 5573 Ωm which were thought to be breccia layers and functioned as hot springs. This estimation is strengthened by the existence of a layer of breccia-andesite because this layer is very good as a water reservoir. In addition, based on the lateral cross-section on lane 1, there was a decrease in boulder-sized breccia-andesite layers; this decrease was the production of faults.
Telah dilakukan penelitian tentang potensi panas bumi di daerah pemandian air panas Cangar Kota Batu Jawa Timur berdasarkan metode gravity dengan menggunakan alat Gravity-meter La Coste & Romberg seri G1053. Pengambilan data dilakukan di 20 titik pengamatan disekitar Pemandian air panas Cangar. Hasil penilitan nilai kontras densitas sayatan AA’ dibagi menjadi 3 lapisan utama secara umum, ketiga lapisan batuan tersebut masing-masing adalah : Andesit di bagian dasar pada kedalaman 0,5 km – 1 km nilai densitas sebesar 2,617 gr/cm3. Yaitu di lapisan atasnya terdapat breksi-andesitik dengan nilai densitas yang tidak jauh berbeda yaitu 2,680 gr/cm3 dengan kedalaman 0,3 – 0,5 km. Sedangkan dekat permukaan berupa endapan tufa andesitik dengan nilai densitas yaitu 2,685 gr/cm3. Untuk nilai kontras densitas Sayatan BB’ dibagi menjadi tiga lapisan batuan utama diantaranya : Andesit dengan nilai densitas 2,62 gr/cm3 pada basement atau dasar lapisan dari model tersebut (kedalaman 0,5 – 1 km). Kemudian breksi-andesitik dengan nilai densitas 2,678 – 2,695 gr/cm3. Pada bagian dekat permukaan berupa tufa andesitik dengan nilai densitas berkisar 2,66 – 2,677 gr/cm3. Dengan adanya lapisan breksi-andesit ini sangat baik sebagai penampung air karena memiliki porositas yang tinggi.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa dan persentasenya dalam menyelesaikan soal IPA (fisika) pada materi usaha dan pesawat sederhana kelas VIII MTsN 2 Trenggalek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Data dianalisis meliputi 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan tahapan model Polya, yaitu: (1) Siswa berkemampuan tinggi sudah mampu dalam memenuhi seluruh indikator tahapan pemecahan masalah Polya sebesar 82,99% berada pada kategori sangat tinggi. (2) Siswa berkemampuan sedang sudah mampu dalam memenuhi seluruh indikator tahapan pemecahan masalah untuk soal usaha, tetapi masih kurang mampu dalam soal pesawat sederhana dengan besar persentase 64,58% berada pada kategori tinggi. (3) Siswa berkemampuan rendah belum mampu dalam memenuhi seluruh indikator tahapan pemecahan masalah dengan besar persentase 15,42% berada pada kategori sangat rendah. Siswa belum mampu dalam memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan melihat kembali. Penyebabnya siswa belum memahami materi dengan jelas sehingga berdampak pada kemampuannya dalam memecahkan masalah.
The image of subsurface with a migration method keeps on developing to get an image result which the closest in real condition. The conditions in subsurface are very complex and variables it couses the process of wave propagation which can not be judged as the same in every layers. So it is needed an anisotropy pharameter analysiz (η) in seismic data migration process. The research will compare two kinds of migrations those are Kirchhoff migration and finite difference anisotropy. It is done because not all datas are processed by anisotropy, even with isotropi it will get good result. The result of kirchoff migration has not so good quality (low resolution) on the first layer reflector.but on the second and third layer reflector have good result (high resolution). I estimate that in the first layer reflector there is anistropi influence, because the ratio effect between far offset and the depth is hight. The analysis result get η ansotropi pharameter result as 0.25 and put into migration process. On the second migration process is finite difference anisotropy appears on the first layer reflector and shows high resolution and suitable with the real layer model. Keywords: Anistropi parameter, Kirchhoff migration, finite difference anistropy; ABSTRAKPencitraan bawah permukaan dengan metode migrasi terus dikembangkan untuk memperoleh hasil citra yang paling mendekati kondisi sebenarnya. Kondisi bawah permukaan bumi yang sangat komplek dan bervariasi menyebabkan proses penjalaran gelombang tidak dapat dianggap sama di setiap lapisan, sehingga perlu analisis parameter anisotropi (η) dalam proses migrasi data seismik. Penelitian ini akan membandingkan dua migrasi yaitu migrasi Kirchhoff dan migrasi anisotropi beda hingga. Hal ini dilakukan karena tidak semua data perlu diproses dengan anisotropi, bahkan dengan isotropi pun hasilnya sudah menunjukkan bagus. Hasil pengolahan dengan migrasi Kirchhoff memiliki kualitas kurang bagus (resolusi rendah) pada reflektor lapisan pertama, sedangkan untuk reflektor lapisan kedua dan ketiga hasilnya bagus (resolusi tinggi). Diduga pada reflektor lapisan pertama ada pengaruh nilai anistropi, karena efek rasio antara far offset dan kedalam sangat tinggi. Hasil analisis didapatkan nilai parameter anisotropi eta sebesar 0,25 yang kemudian dimasukkan pada proses migrasi. Pada proses migrasi yang kedua yaitu dengan migrasi anisotropi beda hingga tampak pada reflektor lapisan pertama hasilnya menunjukkan resolusi tinggi dan sesuai dengan model perlapisan sebenarnya.Kata Kunci: Parameter anisotropi, migrasi Kirchhoff, migrasi anisotropi beda hingga PENDAHULUANMetode seismik sampai hari ini merupakan metode yang paling dominan dipakai dalam eksplorasi hidrokarbon. Kelebihan metode ini dibandingkan dengan metode lainnya yaitu
kemampuan berpikir kreatif sangat penting dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran terutama pelajaran fisika. Kemudian dilakukan penelitian yang bertujuan mengidentifikasi tingkat kemampuan berpikir kreatif Kelas VIII SMP Mambaul Hisan Ngadiluwih Kediri dalam pemecahan masalah materi tekanan zat. Aspek kemampuan berpikir kreatif yang diujikan meliputi kelancaran, keluwesan, keaslian, dan elaborasi. Pengumpulan data melalui tes tulis dan wawancara, dimana data yang diperoleh berupa data kuantitatif kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kreatif siswa kemampuan tinggi berada tingkat 3 yakni kreatif mampu memenuhi tiga aspek yang diujikan. Siswa kemampuan sedang berada tingkat 2 yakni cukup kreatif mampu memenuhi dua aspek yang diujikan. Siswa kemampuan rendah ada di tingkat 1 dan tingkat 0, siswa tingkat 1 kurang kreatif hanya memenuhi satu aspek saja dan siswa tingkat 0 belum memenuhi salah satu aspek berpikir kreatif yang diujikan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.