Jerami kacang tanah ketersediannya melimpah dan masih memiliki kandungan nutrien yang dibutuhkan ternak namun kandungan serat kasarnya tinggi. Oleh karena itu, perlu diolah menggunakan teknologi fermentasi menggunakan nira lontar. Tujuan penelitian adalah mengkaji kandungan nutrien, fraksi serat dan nutrient value (DMI, DMD, dan RFV) fermentasi jerami kulit kacang tanah pada level nira lontar yang berbeda. Metode: Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, yakni: JKT0 = Jerami kacang tanah tanpa nira lontar, JKT5 = Jerami kacang tanah + 5% nira lontar, JKT10 = Jerami kacang tanah + 10% nira lontar, JKT15 = Jerami kacang tanah + 15% nira lontar, dan fermentasi dilakukan selama 21 hari. Parameter yang diamati adalah kandungan nutrien, fraksi serat dan nutrient value. Analisis menggunakan sidik ragam satu arah dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil: Peningkatan penggunaan nira lontar hingga 15% dalam fermentasi jerami padi menyebabkan penurunan 15,59% bahan kering, peningkatan 7,33% bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), penurunan 19,67% abu, peningkatan hingga 6,13% NDF, penurunan 6,99% ADF, penurunan 7,57% selulosa, peningkatan 45,45% hemiselulosa, peningkatan nutrient value (DMI, DMD, dan RFV), namun tidak memberikan efek terhadap protein kasar, serat kasar, lemak kasar dan lignin. serta penggunaan nira lontar 10% memberikan hasil yang optimal. Kesimpulan: Proses fermentasi menggunakan nira lontar berpengaruh terhadap kandungan bahan kering, BETN, abu, NDF, ADF, Hemiselulosa, selulosa, dan nutrient value (DMI, DMD, dan RFV), namun tidak berdampak terhadap kandungan protein kasar, serat kasar, lemak kasar, dan lignin serta level nira terbaik adalah 10%.