Perkembangan teknologi sudah diterapkan pada pelaksanaan ujian masuk POLRI yang diadakan oleh Polda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan ini secara rutin diadakan setiap tahunnya. Sistem yang digunakan adalah Ujian Masuk berbasis Komputer (Computer Base Test). Seiring berjalannya waktu, ditemukan permasalahan yang sering dihadapi dalam penyelenggaraan tes ujian masuk POLRI ini, yakni masih terjadinya tindakan kecurangan yang dilakukan peserta ujian, seperti mencontek dan meminta atau mencocokkan jawaban dengan rekan di sebelahnya. Untuk mengatasi permasalahan ini, diusulkan penggunaan algoritma Fisher-Yates Shuffle untuk melakukan pengacakan soal pada tes ujian masuk POLRI ini. Keunggulan dari algoritma Fisher-Yates Shuffle berupa tingkat efektivitas dari metode pengacakannya serta kompleksitas algoritmanya yang optimal yaitu O(n). Dengan diterapkannya algoritma pengacakan ini, maka peserta ujian akan kesulitan melakukan tindak kecurangan, karena urutan soal sudah diacak dan berbedabeda setiap orangnya. Penelitian ini menggunakan model pengembangan perangkat lunak waterfall dengan tahap-tahap berupa pengumpulan data, analisis kebutuhan, perancangan system, implementasi, dan pengujian system. Dari hasil pengujian menggunakan metode Blackbox, sistem yang dibangun sudah berhasil melakukan pengacakan soal dan seluruh sistem berfungsi sebagaimana mestinya.