Implementasi dan Sosialisasi Smart Farming Hidroponik Berbasis Internet of Thing di Dusun Ngentak, Bulakrejo, Sukoharjo

Abstract

Indonesia adalah negara agraris, tetapi disayang saat ini semakin sedikit generasi muda yang mau terjun di bidang pertanian. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya sekitar 2,7 juta orang yang artinya hanya sekitar 8 persen dari total 33,4 juta orang petani. Untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Lumbung Pangan Dunia tahun 2045 sangat pentingnya mengajak generasi muda atau kaum milenial untuk terjun dan menekuni usaha pertanian. Hal tersebut secara mikro juga tampak di dalam minat para pemuda untuk terjun ke bidang pertanian di Dusun Ngentak, Bulakrejo, Kabupaten Sukoharjo. Para pemuda perlu didekati dengan fakta bahwa pertanian tidak identik dengan terbelakang, tetapi dapat pula menarik dan modern dengan mengimplementasikan teknologi kekinian. Sehingga di dalam program pengabdian ini akan dilakukan implementasi dan sosialisasi smart farming hidroponik berbasis Internet of Thing (IoT) di. Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi teknologi pertanian cerdas atau smart farming agar bisa peningkatan efisiensi produksi, kualitas dan kontinuitas produk-produk pertanian terutama hortikuktura. Selain itu penerapan smart farming juga akan menarik generasi milenial untuk tidak malu menggeluti bidang pertanian. Berbagai macam sistem hidroponik akan dikenalkan baik itu sistem sumbu (WICK) deep flow technique (DFT), Nutrient Film Technique (NFT), sistem rakit apung (Floating Hydroponics System FHS), dan lainnya. Masyarakat juga perlu diedukasi untuk mengetahui parameter-parameter penting yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik seperti nilai pH, nilai EC (electrical conductivity), suhu nutrisi, dan kadar oksigen. Pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan antusias masyarakat terutama generasi milenial untuk menerapkan smart farming hidroponik.

Penerapan Teknologi Smart Greenhouse Berbasis Photovoltaic dan IoT pada Budidaya Sayuran Hidroponik di Desa Pekalongan Jepara

“…Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bisa diganti. Kemudian gunakan energi dari SCC untuk menyalakan pompa AC fertigasi untuk mengalirkan air untuk irigasi sistem hidroponik (Rahutomo et al, 2022). Pompa fertigasi pada air yang mengalir disusun sebagai berikut: Apabila tegangan baterai di atas 13,5 V setelah di-charger dari photovoltaic, maka sumber tegangan akan diambil dari tegangan baterai yang diubah ke inverter menjadi tegangan AC untuk mengaktifkan pompa AC fertigasi.…”

Peningkatan Produktivitas Pertanian Mengunakan Teknologi Pompa Smart Energi pada Kelompok Tani Wasur Rimba Jaya Merauke Papua

“…Teknologi Pompa Modifikasi Smart Energi adalah teknologi modifikasi baru dan terbarukan yang dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah biaya produksi para petani terutama biaya bahan bakar untuk mengairi air ke persawahan. Salah satu percepatan pertumbuhan output pertanian yaitu teknologi yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas petani (Fitria et al, 2022;Lestari et al, 2022;Rahutomo et al, 2022;Sokawera & Padamara, 2022). Selain itu, Pengembangan teknologi pemanfaatan energi terbarukan sebagai langkah konservasi energi dalam menghadapi tantangan global energi bersih dan ramah lingkungan (Direktorat Konservasi Energi, 2020;IESR, 2019).…”

Penerapan Internet Of Things (IOT) Di Lingkungan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Kabupaten Limapuluh Kota

“…hara yang dibutuhkan tanaman, dimana unsur hara ini diracik terlebih dahulu dan dibuatkan kedalam bentuk cair, selanjutnya disiramkan pada tanaman atau dengan menggunakan metode irigasi tetes (Rahutomo et al, 2022). Umunya tanaman yang sering dibudidayakan dengan cara hidroponik adalah tanaman sayuran, seperti bayam, seledri, selada, tomat, kangkung dan tanaman sayuran lainya ( et al, 2021).…”