Fokus pembahasan adalah perancangan Human Machine Interface (HMI) untuk menampilkan hasil inspeksi sebagai pengganti manual check list form. HMI ini diharapkan dapat menjadi alternatif solusi atas permasalahan inspeksi kualitas pada mesin chipping keramik ubin. Tahap pemilahan cacat keramik ubin dalam mesin chipping mengklasifikasi keramik menjadi tiga grade, yaitu A, B, dan R. Perbedaan grade A tanpa cacat, grade B adalah cacat dengan toleransi. Grade R adalah cacat dan langsung direject dihancurkan pada BC di ujung proses chipping, sebelum alat pemilah grade. Jaminan kualitas produk keramik sebelum proses pembakaran, departemen Quality Control (QC), yang memerlukan data hasil akurat hasil inspeksi oleh operator. Sementara kendala saat ini, inspeksi manual oleh operator. Selain kelalaian pengisian oleh petugas operator, kejenuhan di ruang dan kebisingan mesin pembuat keramik. Peluang dimungkinkan, untuk mengembangkan sistem pemonitor, dengan pemasangan sensor dan dudukan/penyangga pada kedua sisi Belt Conveyor (BC) berjalan pada mesin chipping. Rancangbangun sistem pemonitor dengan algoritma dan program, yang berkaitan dengan penggunaan sensor CMOS Laser terhubung ke jaringan internet. Sistem memonitor jarak jauh ini untuk perekaman data ukur pada mesin chipping. melalui jaringan internet ke mesin chipping di PT NG, Malaysia. Harapannya HMI sebagai pemonitor industri keramik dapat mengembangkan sistem Overall Equipment Effectiveness (OEE).