During the pandemic Covid-19, online learning is one of the lessons that can be done in the learning process. During the online learning process, one has to face various difficulties or obstacles, especially in mathematics. Therefore, the aim of this study was to analyze the difficulties in online learning of mathematics for high school students during the Covid-19 period. The research method used is descriptive qualitative. One survey method was used to collect data, which was the distribution of online questionnaires. The subjects of this study were high school students of class X IPS 4 in SMA Negeri 3 Serang City. The results of the study show that there are still many students who use Whatsapp application as a medium for online learning. The constraints that students face in online learning include signal problems or internet networks and limited quotas. The difficulties faced by students in online learning of mathematics are due to several factors, among other: 1) Redundant formulas, 2) limited space for teacher-student interaction, 3) too many questions are asked.Abstrak: Dalam masa pandemi Covid-19 pembelajaran daring menjadi salah satu pembelajaran yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran daring berlangsung pasti menghadapi berbagai kesulitan atau kendala, khususnya pada pelajaran matematika. Maka dari itu, tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesulitan belajar matematika secara daring bagi siswa SMA selama masa Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode survey, yaitu dengan melakukan penyebaran angket secara online. Subjek penelitian ini ialah siswa SMA kelas X IPS 4 di SMA Negeri 3 Kota Serang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi WhatsApp sebagai media pembelajaran daring dari kebanyakan siswa. Kesulitan peserta didik selama pembelajaran daring adalah masalah sinyal atau jaringan internet dan kondisi kuota yang terbatas. Kesulitan yang dihadapi siswa saat belajar matematika daring karena beberapa faktor, antara lain: 1) Rumus yang berlebihan, 2) Sedikitnya korelasi antara pendidik dan siswa, 3) Terlalu banyak soal yang diberikan.