Pentecostal-Charismatic churches have a unique approach to pastoral care for congregants facing mental health issues. This approach integrates spiritual, emotional, and communal aspects to respond to mental well-being issues. However, research on the effectiveness of the charismatic pastoral care model in this area is limited. This study aims to evaluate Pentecostal-Charismatic pastoral care in addressing congregational mental health issues. The method used is a qualitative case study with document analysis from various related sources. The formulation of the problem is the extent to which the practice of pastoral care in these churches can address the mental health of the congregation, as well as the challenges faced. The results showed that charismatic pastoral care plays an important role in addressing mental health issues through three elements: spiritual, emotional, and communal. Spiritually, congregants find strength through faith and prayer. The emotional aspect allows them to share their feelings, while the communal aspect encourages involvement in church activities. However, challenges such as lack of training for pastors and mental health stigma still exist. This research emphasizes the importance of developing a more systematic mentoring model to make the church a safe and supportive place for congregants experiencing mental health issues. Keywords: pastoral care; mental health; pentecostal charismaticAbstrak Gereja-gereja Pentakostal-Kharismatik memiliki pendekatan unik dalam pendampingan pastoral bagi jemaat yang menghadapi masalah kesehatan mental. Pendekatan ini mengintegrasikan aspek spiritual, emosional, dan komunal untuk merespons isu kesejahteraan mental. Namun, penelitian tentang efektivitas model pendampingan pastoral kharismatik di bidang ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelayanan pastoral Pentakostal-Kharismatik dalam menangani masalah kesehatan mental jemaat. Metode yang digunakan adalah studi kasus kualitatif dengan analisis dokumen dari berbagai sumber terkait. Rumusan masalahnya adalah sejauh mana praktik pelayanan pastoral di gereja-gereja ini dapat menangani kesehatan mental jemaat, serta tantangan yang dihadapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendampingan pastoral kharismatik berperan penting dalam mengatasi masalah kesehatan mental melalui tiga elemen: spiritual, emosional, dan komunal. Secara spiritual, jemaat menemukan kekuatan melalui iman dan doa. Aspek emosional memungkinkan mereka berbagi perasaan, sementara aspek komunal mendorong keterlibatan dalam kegiatan gereja. Namun, tantangan seperti kurangnya pelatihan bagi pendeta dan stigma kesehatan mental masih ada. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengembangan model pendampingan yang lebih sistematis untuk menjadikan gereja sebagai tempat yang aman dan mendukung bagi jemaat yang mengalami masalah kesehatan mental.Kata kunci: pendampingan pastoral; kesehatan mental; pentakostal kharismatik