Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan lintasan produksi pada divisi sewing yang seimbang dan efisien. Perbaikan lintasan tersebut dilakukan dengan menghilangkan bottleneck dan melakukan penyeimbangan lintasan. Metode studi gerakan Methods Time Measurement(MTM) digunakan untuk mengurai operasi yang menjadi bottleneck menjadi beberapa operasi. Untuk penyeimbangan lintasan digunakan lima metode heuristik yaitu Metode Bobot Posisi, Metode Pembebanan Berurut, Metode Wilayah, Metode Yamagumi Chart dan Metode Critical Path Method (CPM). Lintasan produksi yang dihasilkan dari kelima model tersebut kemudian dipilih yang memiliki efisiensi terbesar. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada empat operasi yang menjadi bottleneck, kemudian setelah dilakukan studi gerakan dengan metode MTM diurai menjadi sepuluh operasi. Semula jumlah operasi pada lintasan produksi divisi sewing ada 20 operasi menjadi 26 operasi. Hasil penyeimbangan lintasan metode penyeimbangan lintasan paling baik adalah Metode Pembebanan Berurut yang menghasilkan jumlah stasiun terkecil dengan rata-rata efisiensi paling tinggi, yaitu 20 stasiun kerja dengan efisiensi 80%. Stasiun kerja hasil penyeimbangan lintasan, setelah diuji coba dengan menggunakan simulasi komputer, dapat mengefisiensikan proses di divisi sewing dengan menyelesaikan target produksi harian lebih cepat daripada lintasan produksi awal.