Fenomena loss dan gain ditemukan pada hampir setiap terjemahan, salah satunya terjadi pada penerjemahan kala passé composé dari bahasa Prancis ke bahasa Indonesia. Dalam bahasa Prancis, kala merupakan aspek gramatikal yang terletak pada tatanan morfo-sintaksis yang melekat pada verba. Sementara dalam bahasa Indonesia yang tidak mengenal kala, terdapat penyebutan waktu yang menjadi padanan dari kala menggunakan sistem semantik. Karena perbedaan tersebut, penerjemahan kala passé composé dari bahasa Prancis ke bahasa Indonesia mengalami loss dan gain. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk loss dan gain dalam penerjemahan kala passé composé dalam novel L’Appel de L’Ange dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, Call From an Angel, yang diterjemahkan oleh Yudith Listiandri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif-komparatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori loss dan gain, terjemahan, passé composé, dan penerjemahan kala dalam bahasa Indonesia. Hasilnya, data loss dibedakan menjadi dua kategori: 2 tanpa disertai pemarkah dan 9 disertai pemarkah yakni afiksasi dan verba material. Selain itu, 16 data gain ditemukan dengan 2 data tanpa pemarkah dan 14 data disertai pemarkah yakni preposisi, konjungsi, dan adverbia.