2019
DOI: 10.15294/jbat.v8i2.23477
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Isopropyl Alcohol Purification through Extractive Distillation using Glycerol as an Entrainer: Technical Performances Simulation and Design

Abstract: Isopropyl alcohol is widely used as industrial chemical intermediates and common solvents in households, pharmaceuticals, food, cosmetics, and medical purposes. The high purity of isopropyl alcohol requires special separation from its impurity i.e. water due to isopropyl alcohol and water form an azeotropic point, which is difficult to separate using a conventional distillation method. The azeotropic point of this mixture is at isopropyl alcohol mole fraction of 0.68 and temperature of 353.4 K. One of the opti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2023
2023
2025
2025

Publication Types

Select...
5
2

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Dalam pembuatan hand sanitizer berskala industri, umumnya bahan baku isopropil alkohol yang digunakan memiliki kemurnian yang rendah untuk menghemat biaya produksi. Isopropil alkohol yang masih memiliki banyak pengotor memerlukan proses pemurnian untuk memisahkannya dari air sebelum digunakan [3,4]. Berdasarkan data kesetimbangan uap-cair dari percobaan Brunjes dan Bogart (1943), Dunlop (1948), dan Lebo (1921) pada situs Dortmund Data Bank, campuran isopropil alkohol dengan air memiliki titik azeotrop pada fraksi mol 0,68 yang mana tidak dapat dipisahkan menggunakan distilasi konvensional sehingga diperlukan proses pemurnian khusus seperti distilasi ekstraktif untuk meningkatkan kemurniannya [5][6][7][8].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Dalam pembuatan hand sanitizer berskala industri, umumnya bahan baku isopropil alkohol yang digunakan memiliki kemurnian yang rendah untuk menghemat biaya produksi. Isopropil alkohol yang masih memiliki banyak pengotor memerlukan proses pemurnian untuk memisahkannya dari air sebelum digunakan [3,4]. Berdasarkan data kesetimbangan uap-cair dari percobaan Brunjes dan Bogart (1943), Dunlop (1948), dan Lebo (1921) pada situs Dortmund Data Bank, campuran isopropil alkohol dengan air memiliki titik azeotrop pada fraksi mol 0,68 yang mana tidak dapat dipisahkan menggunakan distilasi konvensional sehingga diperlukan proses pemurnian khusus seperti distilasi ekstraktif untuk meningkatkan kemurniannya [5][6][7][8].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan simulasi yang dilakukan oleh Hartanto, dkk. (2019), pada pemisahan campuran isopropil alkohol/air menggunakan entrainer gliserol yang merupakan produk samping dari pembuatan biodiesel sehingga berkelanjutan, tidak mencemari lingkungan, dan biayanya terjangkau [3]. Pada penelitian Wibowo, dkk.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Gliserol merupakan produk samping dari produksi biodiesel dimana mempunyai sifat yang ramah lingkungan. Gliserol memiliki kelebihan selain harganya yang murah dan mudah didapatkan, gliserol juga dapat memecah titik azeotrop campuran isopropil alkohol-air [9]. Penggunaan gliserol dengan fraksi mol minimal 0,229 dapat menghilangkan titik azeotrop campuran isopropil alkohol-air [10].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kemudian, Hartanto dkk. [9] dengan mensimulasikan proses distilasi ekstraktif dengan bantuan solvent gliserol menggunakan Aspen Plus dengan pemodelan menggunakan NRTL (Non-Random Two Liquid) didapatkan bahwa reflux ratio memberikan pengaruh terhadap beban reboiler dan beban kondensor karenan reflux ratio yang semakin besar akan menghasilkan komposisi cairan dan uap yang lebih banyak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation