Abstract. White turmeric (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) belongs to the genus Curcuma which has long been used as a medicinal plant. White turmeric is a plant that contains secondary metabolites and pharmacological activities such as anticancer, antioxidant, antibacterial, antihyperglycemic, and anti-inflammatory. The purpose of this study is to find out what chronic diseases can be overcome by the white turmeric rhizome and to determine the mechanism of action from a molecular point of view. The research method used is the Systematic Literature Review with literature searches related to chronic diseases that can be overcome by the white turmeric rhizome. The data obtained are then displayed in the form of tables and descriptions. The results showed that the white turmeric rhizome can be used in chronic diseases such as cancer, diabetes mellitus, and atherosclerosis. Based on the results from the literature, it was found that the average anticancer activity is known to has a mechanism of inducing apoptosis in cancer cells by activating caspase 3, caspase 8, and caspase 9. In diabetes mellitus, it has antihyperglycemic activity by repairing pancreatic beta cells and increasing pancreatic beta cells to secrete insulin. Then based on literature searches atherosclerosis provides antiatherogenic effects and can inhibit cathepsin activity in atherogenic aortic plaques.
Abstrak. Temu putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe) termasuk ke dalam genus Curcuma yang sudah lama digunakan sebagai tanaman obat. Temu putih merupakan tanaman yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder dan aktivitas farmakologi seperti antikanker, antioksidan, antibakteri, antihiperglikemia, dan antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyakit kronis apa saja yang dapat diatasi oleh rimpang temu putih dan untuk mengetahui mekanisme aksi yang ditinjau dari molekuler. Metode penelitian yang digunakan yaitu Systematic Literature Review dengan penelusuran pustaka terkait penyakit kronis yang dapat diatasi oleh rimpang temu putih. Data yang diperoleh kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan uraian. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa rimpang temu putih dapat digunakan pada penyakit kronis seperti kanker, diabetes mellitus, dan aterosklerosis. Berdasarkan hasil dari literatur yang didapat bahwa rata-rata pada aktivitas antikanker diketahui memiliki mekanisme menginduksi apotosis pada sel kanker dengan cara mengaktivasi caspase 3, caspase 8, dan caspase 9. Pada diabetes mellitus memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemia dengan memperbaiki sel beta pankreas dan meningkatkan sel beta pankreas untuk mensekresi insulin. Kemudian berdasarkan penelusuran pustaka aterosklerosis memberikan efek antiaterogenik dan dapat menghambat aktivitas cathepsin pada plak aorta aterogenik.