Kajian Etnomatematika Pola Batik Keraton Surakarta Melalui Analisis Simetri

Abstract

AbstrakEtnomatematika memberikan peluang pengkajian batik dari dua sudut pandang, yaitu kebudayaan dan matematika. Kajian seperti ini akan memberikan dampak yang positif dalam pembelajaran matematika karena peserta didik difasilitasi untuk belajar matematika dengan menggunakan pengetahuan budaya yang relevan dan berbagai macam cara berpikir tentang matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan kajian etnomatematika pada batik Keraton Surakarta yang digunakan dalam upacara tradisi dengan menggunakan analisis simetri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Dari hasil analisis diperoleh 11 batik yang memiliki pola simetri. Pola simetri yang muncul dari kesebelas batik tersebut adalah p1, p2, p4m, dan pgg. Selain itu, penelitian ini juga memasangkan pola-pola simetri tersebut dengan makna filosofis batik-batiknya. Dengan demikian, melalui kajian etnomatematika, penelitian ini memberikan kontribusi pedagogis terhadap pembelajaran matematika.Kata Kunci: batik, etnomatematika, kristalografi, simetri AbstractEthnomatematics provides opportunities to study batik from two perspectives, namely culture and mathematics. The study will have a positive impact on mathematics teaching and learning because students are facilitated to learn mathematics by using relevant cultural knowledge and various ways of thinking about mathematics. The purpose of the present study is to conduct an ethnomathematics study on the Keraton Surakarta batik which is used in traditional ceremonies by applying symmetry analysis. The present study employed a descriptive qualitative method. From the analysis, we found that 11 batiks have symmetry patterns. The symmetry patterns are p1, p2, p4m, dan pgg. Besides, the present study also connects the symmetry patterns with the corresponding batik’s philosophical meaning. Therefore, through ethnomathematics, the present study gives pedagogical contributions to mathematics teaching and learning.Keyword: batik, ethnomathematics, crystallography, simmetry

Pengolahan Citra Digital pada Pembuatan Motif Keramik Menggunakan Grup Simetri

“…Pada ilmu matematika grup simetri didefinisikan sebagai suatu grup yang dibentuk dari suatu himpunan yang isinya merupakan permutasi-permutasi dengan operasi perkalian. Salah satu bentuk pengaplikasian dari grup simetri adalah kristalografi [7]. Konsep kristalografi saat ini dikembangkan untuk mempelajari dan meneliti lebih dalam lagi tentang sifat geometri bidang datar (dua dimensi), sehingga poligon yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama dapat mengisi bidang tersebut tanpa adanya tumpang tindih [8].…”

“…Dua buah sumbu refleksi saling berpotongan tegak lurus dan beririsan. (7) Grup pmg, adalah grup simetri yang terdiri dari refleksi dan refleksi luncur, selain rotasi 180°. (8) Grup pgg, adalah grup simetri yang memiliki refleksi luncur, selain rotasi 180°.…”

“…Hasil Keunggulan Kajian etnomatematika pola batik keraton Surakarta melalui analisis simetri [7] Penelitian membahas kajian etnomatematika pada batik Keraton Surakarta yang digunakan dalam upacara menggunakan analisis simetri.…”

Etnomatematika Madura: Keraton Sumenep sebagai Sumber Belajar Matematika

“…Etnomatematika berhubungan dengan aplikasi keterampilan matematika, gagasan, metode, dan praktik yang diterapkan masyarakat tertentu di masa lalu dalam konteks yang berbeda (Rosa & Orey, 2016). Etnomatematika menjembatani ilmu matematika dengan budaya yang memuat metode berbeda dalam melakukan aktivitas matematika (Astriandini & Kristanto, 2021).…”

Rancangan Storyboard Aplikasi Pengenalan Isen-Isen Batik Berbasis Multimedia Interaktif

“…Salah satu budaya yang harus terus dilestarikan adalah batik. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan Non Bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada bulan oktober 2009 (Febriansari & Atmojo, 2021) (Astriandini & Kristanto, 2021). Beragam jenis, motif dan corak batik sudah dikenal khalayak hingga mancanegara.…”