“…Beberapa kendala dalam penerapannya telah berhasil diidentifikasi, antara lain adalah mahalnya biaya investasi awal dibandingkan dengan bangunan konvensional, kurangnya pemahaman, informasi dan kesadaran masyarakat tentang green building, pengawasan yang tidak efektif, kurang tersedianya produk ramah lingkungan di pasaran, serta hampir tidak adanya dukungan finansial, dan non-finansial dari pemerintah (Marseva, 2014) (Rumah.com, 2014) (Sucipto et al, 2014) (Wiyono et al, 2014) (Wimala et al, 2016) (Pitoko, 2016) (Alfarizi, 2019) (Andapita, 2019). Karakteristik masyarakat Indonesia yang kurang sadar diri, dan umumnya lebih mengandalkan campur tangan dari pemerintah menyebabkan pendekatan topdown dirasakan akan lebih efektif dalam penerapan konsep green building (Wimala et al, 2016).…”