2016
DOI: 10.14710/jwl.3.3.163-174
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Perilaku Masyarakat Pesisir yang Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan (Studi Kasus di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY)

Abstract: <pre style="margin-top: 0cm; margin-right: 14.15pt; margin-bottom: .0001pt; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; tab-stops: 36.0pt 91.6pt 137.4pt 183.2pt 229.0pt 274.8pt 320.6pt 366.4pt 412.2pt 458.0pt 503.8pt 549.6pt 595.4pt 641.2pt 687.0pt 732.8pt; background: white;"><em style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: 'Amasis MT','serif'; mso-bidi-font-family: 'Times New Roman'; color: #212121;" lang="EN-US">A coastal area is a transition area between sea and land. The … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

1
13
0
12

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 26 publications
(26 citation statements)
references
References 8 publications
1
13
0
12
Order By: Relevance
“…Semakin tinggi tingkat pendidikan nelayan maka tidak menjamin semakin positif perilaku nelayan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian (Pinto, 2015) di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY bahwa pendidikan yang rendah yakni tingkat Sekolah Dasar menyebabkan perilaku masyarakat untuk menjaga lingkungan menjadi kurang. Jumlah Pendapatan nelayan tidak berkorelasi terhadap pengetahuan nelayan suku bajo, hal ini berarti bahwa jumlah pendapatan memiliki hubungan yang lemah terhadap pengetahuan, sesuai dengan penyataan (Hartati et al, 2005) pendapatan tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan responden, tidak terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan responden akan semakin baik pula tingkat pengetahuan responden.…”
Section: Hubungan Karakteristik Internal Dengan Perilaku Nelayan Sukuunclassified
“…Semakin tinggi tingkat pendidikan nelayan maka tidak menjamin semakin positif perilaku nelayan. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian (Pinto, 2015) di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY bahwa pendidikan yang rendah yakni tingkat Sekolah Dasar menyebabkan perilaku masyarakat untuk menjaga lingkungan menjadi kurang. Jumlah Pendapatan nelayan tidak berkorelasi terhadap pengetahuan nelayan suku bajo, hal ini berarti bahwa jumlah pendapatan memiliki hubungan yang lemah terhadap pengetahuan, sesuai dengan penyataan (Hartati et al, 2005) pendapatan tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan responden, tidak terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan responden akan semakin baik pula tingkat pengetahuan responden.…”
Section: Hubungan Karakteristik Internal Dengan Perilaku Nelayan Sukuunclassified
“…Secara global dan Indonesia, jenis ini belum dinilai kategori kelangkaannya karena persebarannya yang pantropical (seluruh daerah tropis). Selain itu, ekosistem hutan pantai berpasir sebagai habitat jenis ini juga rentan terhadap kerusakan akibat pemanfaatan oleh manusia (Giri et al 2015;Pinto 2015), maupun akibat alami seperti erosi, tsunami, dan gempa bumi (Tuheteru & Mahfudz 2012;Jonah et al 2016;Prihantono et al 2018;Suyarso et al 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Aspek sosial merupakan hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan. Kondisi lingkungan menentukan perilaku manusia, dimana lingkungan akan menentukan bagaimana seseorang merespon kondisi yang dihadapi (Pinto, 2015). Setiap manusia memiliki perilaku yang berbeda-beda dalam menjalin interaksi dengan lingkungannya.…”
Section: Aspek Sosialunclassified