Sabun merupakan kebutuhan sekunder yang cukup banyak digunakan dalam aspek kehidupan yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran. Sabun mandi cair berasal dari reaksi saponifikasi antara trigliserida yang berasal dari asam lemak pada minyak dengan basa alkali (kalium hidroksida). Tahapan pembuan sabun mandi cair yaitu pembuatan soap base dengan pemanasan, pelarutan soap base, penetralan dan penambahan zat aditif berupa pewarna dan essence. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis minyak yang digunakan agar menghasilkan sabun mandi cair dengan kualitas terbaik. Penelitian ini menggunakan metode hot dengan jenis minyak yang digunakan yaitu minyak kelapa sawit, minyak kelapa, VCO (Virgin Coconut Oil), dan campuran minyak tersebut dengan perbandingan 1:1:1. Karakteristik sabun yang diamati adalah keadaan, pH, randemen hasil, viskositas, dan densitas sesuai dengan parameter yang ada di di SNI 06-4085-1996 Tentang Syarat Mutu Sabun Mandi Cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis minyak yang dapat mengasilkan sabun dengan kualitas terbaik dan sudah sesuai dengan SNI-1996 adalah VCO (Virgin Coconut Oil) dengan konsentrasi KOH 30% (%w/v) menghasilkan sabun dengan warna yang jernih, dengan pH 8, randemen hasil 93%, viskositas 75,2229 cSt dan massa jenis 1,0237 gram/cm 3 .