Kajian Sosiologi Sastra Dalam Novel Anak Rantau Karya Ahmad Fuadi

Abstract

Permasalahan penelitian adalah struktur pembangun novel, konteks sosial pengarang, cermin masayakat dalam novel, dan fungsi sosial sastra yang terdapat pada novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi, manfaat penelitian ini menambah pengetahuan mengenai analisis terhadap sastra dan membantu pembaca untuk memahami isi makna yang diungkapkan pada novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi dengan menggunakan kajian sosiologi sastra. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur pembangun novel, konteks sosial pengarang, sastra sebagai cerminan masayarakat dalam novel dan fungsi sosial sastra pada novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian pada novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi sangat dipengaruhi oleh struktur pembangun novel, konteks sosial pengarangnya, sastra sebagai cerminan masyarakat dan fungsi sosial sastra yang terdapat dalam novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi yang sangat baik. Kata Kunci-Sosiologi sastra, novel Anak Rantau karya Ahmad Fuadi, konteks sosial, sastra sebagai cerminan masyarakat, fungsi sosial sastra.

Individuality and Social Interests in Ahmad Fuadi's 'Anak Rantau': An Individual Psychological Criticism

“…First, the research that examines character values in the novel as what has been conducted by Gunawan et al (2018), Savitri et al (2018), Noni (2014), Gunawan et al (2019), Maikomah et al (2018), Kurniasari (2014), and(Maryam (2013). Second, the research that examines the language and literary aspects of the novel as written by Yulanda (2015), Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin (2017), Kuswanto et al (2018), Nasrullah & Maslakhah (2019), Putri (2017), and Yuli (2019). Third, the research that examines the novel from socio-religious perspective, as was done by Gunawan et al (2019) and Rohman (2020).…”