2020
DOI: 10.25278/jitpk.v1i1.475
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakter Kejujuran dalam Gereja Masa Kini

Abstract: Masalah rapuhnya karakter kejujuran dewasa ini tidak hanya menjadi momok di dunia sekuler, tetapi juga terjadi dalam lingkungan Gereja. Gereja yang seharusnya menjadi tempat membentuk dan menumbuhkan nilai karakter Kristiani, salah satunya karakter kejujuran, tidak pelak dinodai oleh tindakan oknum-oknum dalam gereja itu sendiri, baik oleh jemaat maupun pemimpin jemaat. Masalah seperti pengelolaan keuangan yang tidak transparan, ketidakjujuran dalam hal memberi persembahan adalah contoh kecilnya. Penelitian in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
7

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(7 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
7
Order By: Relevance
“…Oleh karena itu internalisasi nilai-nilai karakter religius di sekolah sangat penting untuk dikembangkan dalam pembinaan karakter agar perilaku yang ditunjukkan peserta didik semakin positif di manapun dirinya berada. Karakter sebagai gambaran tingkah laku, cara berpikir/pandangan hidup, dan nilai-nilai yang menjadi pegangan hidup (Rantesalu, 2020). Religius adalah memiliki iman yang teguh pada Tuhan dan memahami serta melakukan ajaran-ajaran keagamaan dengan benar (Sahartian, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Oleh karena itu internalisasi nilai-nilai karakter religius di sekolah sangat penting untuk dikembangkan dalam pembinaan karakter agar perilaku yang ditunjukkan peserta didik semakin positif di manapun dirinya berada. Karakter sebagai gambaran tingkah laku, cara berpikir/pandangan hidup, dan nilai-nilai yang menjadi pegangan hidup (Rantesalu, 2020). Religius adalah memiliki iman yang teguh pada Tuhan dan memahami serta melakukan ajaran-ajaran keagamaan dengan benar (Sahartian, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bukan hanya itu, tetapi perbedaan sudut pandang, keegoisan tidak menerima saran dari orang lain, terlalu serakah, tidak lagi memproritaskan pelayanan dan lingkungan sosial juga bisa menjadi pemicu bagi generasinya konflik di dalam gereja. dengan hal itu akan menimbulkan dampak negatife bagi gereja yaitu hilangnya suatu keharmonisan dalam gereja, ketika itu terjadi tentu gereja tidak akan mengalami perkembangan karena Komunikasi yang kurang baik, hingga terjadinya perpecahan dengan membangun gereja baru (Rantesalu, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena penulis sedang mencari makna dan data yang alami (Rantesalu, 2020). Penelitian kualitatif bersifat deskriptif artinya data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka (Sugiyono, 2016).…”
Section: Metodeunclassified